Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home Daerah

Bendera-bendera di Aceh

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
September 6, 2025
Reading Time: 2 mins read
0
Daud Beureueh: dari Rekognisi ke Rekonsiliasi

Bung Alkaf, esais.

Saat demonstrasi besar-besaran di tanggal 1 September lalu, ada peserta demo yang mengusung bendera Bintang Bulan. Bendera yang menjadi simbol perlawanan dari Gerakan Aceh Merdeka selama lebih dari tiga dekade.

Tidak ada pengibaran bendera One Piece Di Aceh. Bahkan, saat demonstrasi besar-besaran di tanggal 1 September lalu, ada peserta demo yang mengusung bendera Bintang Bulan. Bendera yang menjadi simbol perlawanan dari Gerakan Aceh Merdeka selama lebih dari tiga dekade. Hal demikian menunjukkan bahwa keresahan secara nasional tidak melulu terjadi di Aceh. Demikian setiap harinya.

Bagi Aceh, daerah ini memiliki keresahan yang khas. Kebetulan, ada banyak orang di Aceh yang dapat merumuskan keresahan itu dengan level yang canggih. Begitu juga dengan perkara bendera itu. Di Aceh, sejak tahun 1945, sudah ada beberapa bendera yang pernah dan sedang berkibar.

Ada banyak ragam bendera yang ada di atas Aceh menunjukkan kompleksitas wilayah ini. Bukan provinsi biasa, kata Humam Hamid dalam satu esainya. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan bendera itu dalam perspektif yang kompleks itu tadi.

Pertama, bendera merah putih. Bendera ini merupakan pilihan baru orang Aceh di abad ke dua puluh setelah dikalahkan oleh Belanda dalam perang yang melelahkan. Bendera Merah Putih merupakan jawaban dari zaman baru itu. Zaman tanpa penghisapan satu sama lain. Merah putih juga sebagai simbol kedaulatan rakyat yang setara dan penuh persaudaraan. Alasan itulah yang membuat para tokoh agama dan nasional di Aceh memilih untuk menaikkan bendera itu.

Kedua, bendera Merah Putih dengan penambahan bulan dan bintang. Bendera dalam bentuk ini merupakan imajinasi Indonesia dengan dasar Islam. Imajinasi ini tumbuh bersamaan dengan naiknya konsep kebangsaan di wilayah Hindia Belanda.

Dalam imajinasi muslim Indonesia, negara masa depan yang tanpa penjajahan adalah dibangun atas dasar dan cita-cita Islam. Atas alasan itu, Aceh bersedia menjadi bagian dan membangun Indonesia sejak awal. Namun, jalan sejarah berbelok. Muncul kemarahan di Aceh yang membuat bendera Merah Putih dengan simbol bulan bintang berkibar.

Ketiga, Bendera Alam Peudeung. Bendera berwarna merah dengan gambar pedang yang berkilau diyakini sebagai benderanya Kerajaan Aceh Darussalam. HM. Zainuddin, dalam bukunya Tarich Aceh, meyakini publik bahwa demikianlah bentuk bendera Aceh di masa kesultanan.

Kini, dengan kebangkitan politik kelompok anak keturunan raja-raja Aceh, bendera Alam Peudeung menjadi simbol dari keberadaan ulang mereka dalam abad modern ini. Bahkan, secara antropologis, beberapa masyarakat terlihat dengan artikulatif menggunakan peci dengan lambang bendera Alam Peudeung di pecinya.

Keempat, bendera Bintang Beuleun. Bendera ini dikreasikan oleh Hasan Tiro ketika membangun gerakan perlawanan Aceh Merdeka. Hasan Tiro berkeyakinan bahwa melalui Tgk. Chik di Tiro, kedaulatan politik Aceh harus dilanjutkan. Bendera tersebut selama lebih dari tiga dekade menjadi simbol kehendak untuk berdaulat.

Kini, setelah masa damai tiba, lembaga legislatif yang didominasi oleh mantan GAM memutuskan bahwa bendera Bintang Beuleun itu menjadi bendera daerah Aceh. Keinginan yang belum direstui oleh Pemerintah Indonesia di Jakarta.

Keberadaan keempat bendera yang pernah dan sedang, atau, akan, berkibar di Aceh menandakan dinamika daerah ini yang tinggi. Dari keempat bendera itu, Aceh menunjukkan ke dunia luar bahwa kompleksitas yang ada selalu memiliki ruang diskursusnya.

Oleh: Bung Alkaf, Esais.

ShareTweetSendShare

Related Posts

Aceh Besar Raih Juara Umum MTQ ke-37, Wagub Tutup MTQ Pijay
Daerah

Aceh Besar Raih Juara Umum MTQ ke-37, Wagub Tutup MTQ Pijay

November 7, 2025
Hijab Pintoe Aceh, Memadukan Tradisi dengan Tren Fashion Terkini
Daerah

Hijab Pintoe Aceh, Memadukan Tradisi dengan Tren Fashion Terkini

November 8, 2025
Satu Dekade PWI Nagan Raya, Jamaluddin Idham Mendapat Penghargaan Sebagai Politisi Muda Inspirasi
Daerah

Satu Dekade PWI Nagan Raya, Jamaluddin Idham Mendapat Penghargaan Sebagai Politisi Muda Inspirasi

November 5, 2025
Kafilah Aceh Besar Tampil Maksimal pada Cabang Tahfidz 10 dan 20 Juz MTQ ke-37 Aceh 2025
Daerah

Kafilah Aceh Besar Tampil Maksimal pada Cabang Tahfidz 10 dan 20 Juz MTQ ke-37 Aceh 2025

November 4, 2025
Mualem di Pembukaan MTQ: Tes Baca Al-Qur’an Syarat Masuk Sekolah
Daerah

Mualem di Pembukaan MTQ: Tes Baca Al-Qur’an Syarat Masuk Sekolah

November 4, 2025
Gubernur Mualem Buka MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Aceh di Pidie Jaya
Daerah

Gubernur Mualem Buka MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Aceh di Pidie Jaya

November 4, 2025
Next Post
Orkestrasi Tiongkok: Parade Militer dan kehadiran Prabowo

Orkestrasi Tiongkok: Parade Militer dan kehadiran Prabowo

Kontrak PPPK Banda Aceh Hanya Berlaku Satu Tahun: Alasannya agar Mudah Dievaluasi

Kontrak PPPK Banda Aceh Hanya Berlaku Satu Tahun: Alasannya agar Mudah Dievaluasi

Discussion about this post

Recommended Stories

Bupati Aceh Barat Lantik 100 Pejabat, Tegaskan Tidak Ada Ruang untuk Transaksi dan Penyimpangan

Bupati Aceh Barat Lantik 100 Pejabat, Tegaskan Tidak Ada Ruang untuk Transaksi dan Penyimpangan

August 28, 2025

Anto siap wujudkan perubahan dan perbaikan di Kota Banda Aceh

May 15, 2023
Bupati Syech Muharram Tindak Lanjuti Pembangunan Sekolah Rakyat ke Kemensos RI

Bupati Syech Muharram Tindak Lanjuti Pembangunan Sekolah Rakyat ke Kemensos RI

October 13, 2025

Popular Stories

  • Tingkat Pengangguran Usia Muda Tinggi, Indonesia Berjuang Ciptakan Lapangan Kerja

    Prabowo Segera Bentuk Tim Reformasi Polri, Bentuk Juga Komisi Investigasi Insiden Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji PPPK Aceh Macet Hampir 4 Bulan, Ribuan ASN Hidup dengan Utang Karena APBA-P Tak Kunjung Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Sejarah
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?