Prof. Cut Dewi meminta agar Pemko Banda Aceh memperhatikan penataan dan konservasi kawasan strategis bersejarah di Kota Banda Aceh.
BANDA ACEH – Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh tahun 2025-2029, Rabu, (9/7), di Aula Gedung Mawardy Nurdin, Kompleks Balai Kota, Banda Aceh.
Salah satu peserta yang mewakili akademisi dari Universitas Syiah Kuala Prof Dr Cut Dewi memberikan masukan strategis terkait penataan kota dalam acara Musrenbang tersebut.
Ia meminta agar Pemko Banda Aceh memperhatikan penataan kawasan strategis kota bersejarah yang memiliki nilai-nilai historis. Ia berharap agar Pemko Banda Aceh dapat melakukan konservasi terhadap kawasan tersebut.
“Kawasan strategis kota yang memiliki nilai-nilai historis perlu dilakukan konservasi, seperti konservasi Taman Sari, Taman Putroe Phang, Kawasan Peunayong dan kawasan strategis lainnya,” ungkap Cut Dewi.
Guru besar bidang ilmu konservasi arsitektur dan kawasan ini berharap agar kawasan strategis tersebut betul-betul dilakukan penataan yang baik.
Kawasan strategis tersebut, menurutnya, memiliki nilai potensi yang tinggi, baik secara sosial budaya, ekonomi dan ekologis. Apabila ditata dengan baik, akan berdampak positif terhadap industri pariwisata.
Banda Aceh adalah salah satu kota destinasi pariwisata yang menawarkan banyak situs dan destinasi peninggalan sejarah. Jika peninggalan sejarah ini dapat ditata dan dikonservasi dengan baik, akan memberikan dampak bagi perkembangan industri pariwisata, khususnya sebagai kota heritage yang kaya akan peninggalan sejarah dan budaya masa lalu. Hal ini akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Kota Banda Aceh sebagai destinasi pariwisata yang diperhitungkan.
“Penataan kawasan ini juga berdampak positif terhadap industri pariwisata, sehingga nantinya Kota Banda Aceh memiliki karakter yang kuat dari sisi implementasi sebagai Kota Heritage dan Green City,” terangnya.
Cut Dewi menilai penataan kawasan strategis tersebut merupakan harapan semua pihak, khususnya warga Kota Banda Aceh. Jika dapat diwujudkan, hal ini akan jadi legacy di masa depan.
“kami yakin dimasa kepemimpinan Ibu Illiza, penataan ini dapat diwujudkan. Ini juga akan menjadi legacy untuk generasi akan datang,“ pungkasnya.
Discussion about this post