BPD HIPMI di provinsi Aceh mendukung program Pak Gubernur dalam meningkatkan lapangan pekerjaan serta menurunkan angka kemiskinan.
BANDA ACEH – Said Rizqi Saifan resmi dilantik sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh masa bakti 2025–2028. Ia terpilih melalui Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) ke-XV.
Pelantikan berlangsung di Anjongan Mon Mata, Banda Aceh, Minggu (2/10/2025).
Usai pelantikan, Said Rizqi menyampaikan bahwa kepengurusan baru HIPMI Aceh akan segera menyusun struktur organisasi dan bidang-bidang kerja sesuai fokusnya masing-masing.
“Mungkin hari ini setelah pelantikan, kita langsung melakukan laporan. Ada beberapa bidang di HIPMI yang akan kita susun ulang agar lebih terarah dan produktif,” ujarnya.
Menurutnya, langkah awal yang akan dilakukan adalah melakukan audiensi dengan unsur Forkopimda Aceh, seperti Pangdam dan Kapolda, untuk memperkuat sinergi program kerja HIPMI dengan arah kebijakan pemerintah daerah.
“Kita siap bersama seluruh pengurus BPD HIPMI di provinsi Aceh mendukung program Pak Gubernur dalam meningkatkan lapangan pekerjaan serta menurunkan angka kemiskinan,” kata Said Rizqi.
Menjawab tantangan yang disampaikan Sekda Aceh, Said Rizqi menegaskan bahwa fokus utama kepengurusannya adalah mendorong masuknya investasi ke Aceh.
“Kalau mengingat sumber daya Aceh yang begitu luas, tidak ada cara lain selain mendatangkan investasi sebesar-besarnya. Ini sudah menjadi tradisi HIPMI yang sejak awal memang berperan aktif menghadirkan investor dari luar,” ujarnya.
Ia menjelaskan, HIPMI Aceh memiliki 12 bidang yang membidangi berbagai sektor usaha. Setiap bidang akan bergerak berdasarkan peluang investasi yang paling memungkinkan dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kita tidak membatasi pada sektor tertentu. Prinsipnya, peluang mana yang terbuka dan bisa dimasuki, itu yang kita dorong. Sebelumnya, HIPMI juga telah berkontribusi pada investasi pembangunan pelabuhan dan jalan di Aceh Barat, dengan nilai mencapai lebih dari Rp1 triliun,” jelasnya.
Said Rizqi menekankan pentingnya pendekatan berbasis data untuk menarik minat investor.
“Kita main by data. Kalau datanya lengkap, para investor akan lebih percaya dan tertarik datang ke Aceh. Tidak harus proyek besar dulu, investasi kecil yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat juga penting,” katanya.
Selain mendatangkan investasi, HIPMI Aceh juga berkomitmen membantu pengusaha muda di daerah agar bisa naik kelas. Said Rizqi menilai akses permodalan masih menjadi kendala utama bagi pelaku usaha mikro dan menengah di Aceh.
“Harapan kami, pemerintah dapat memberikan dukungan regulasi yang berpihak kepada pelaku usaha muda. Kami ingin anggota HIPMI yang semula bisnisnya kecil bisa naik ke menengah, dan yang menengah bisa berkembang menjadi besar,” ujarnya.
Ia menambahkan, solusi-solusi permodalan sebenarnya sudah dibahas dalam pertemuan HIPMI dengan pihak perbankan nasional. “Sekarang tinggal eksekusinya. Kalau semua berjalan baik, saya optimis pengusaha muda Aceh bisa naik kelas dan membawa dampak positif bagi ekonomi daerah,” tutupnya.[]













Discussion about this post