Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home News

Rian Syaf Paparkan Potensi Besar Ekonomi Kreatif Bersama Gekrafs Aceh

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
November 8, 2025
Reading Time: 2 mins read
0
Rian Syaf Paparkan Potensi Besar Ekonomi Kreatif Bersama Gekrafs Aceh

Rian memaparkan potensi besar sektor ekonomi kreatif dunia. Ia menekankan, jika anak-anak muda punya pemahaman yang luas tentang potensi sektor ekonomi kreatif, tentu mereka akan bisa memanfaatkan peluang besar ini.

BANDA ACEH – Di sela-sela kesibukannya, Stafsus Menteri Ekonomi Kreatif Rian Syaf menyempatkan hadir ke kantor Gekrafs Aceh dalam rangka temu ramah membahas perkembangan ekonomi kreatif. Ketua Gekrafs Aceh Sunnyl Ikbal bersama sejumlah pengurus menyambut kunjungan Stafsus Menteri Ekraf tersebut, Selasa (21/10/2025).

Dalam sesi pemaparan dan sharing session, Rian memaparkan potensi besar sektor ekonomi kreatif dunia. Ia menekankan, jika anak-anak muda punya pemahaman yang luas tentang potensi sektor ekonomi kreatif, tentu mereka akan bisa memanfaatkan peluang besar untuk terlibat di sektor ini.

Rian memaparkan, dalam hal intellectual property (IP), beberapa jenama besar dunia mampu meraih penghasilan yang fantastis.

“Jenama Pokemon misalnya, mereka mampu meraup revenue (laba) sebesar 2.000 Triliun, sama besarnya dengan jumlah APBN Indonesia. Laba yang diraih itu mayoritasnya didapatkan dari hasil penjualan merchandise,” terang Rian.

Rian juga mengungkapkan bahwa kolaborasi antar lintas sektor ekonomi kreatif juga diperlukan. Hal ini akan memperkuat potensi pengembangan produk ekonomi kreatif tersebut.

Ia mencontohkan, film Jumbo adalah film animasi Indonesia yang meraih jumlah penonton terbesar dalam sejarah. Ternyata laba Jumbo tidak hanya berhenti dari jumlah penonton film di sinema saja.

“Melalui intellectual property, Jumbo menandatangani kontrak dengan sebuah perusahaan yang menjual buku tulis bagi pelajar sekolah. Gambar Jumbo dipasang di cover buku tulis tersebut. Hasilnya, berkat popularitas film Jumbo, perusahaan buku tersebut mampu menjual hingga tiga juta eksemplar buku tulis,” Rian menerangkan.

Jadi dengan peluang besar ini, Rian berharap, anak-anak muda di Aceh harus mampu membaca peluang dan mampu tampil sebagai pelaku ekraf yang mumpuni.

“Dengan keberadaan Gekrafs Aceh selaku payungnya, akan lebih mudah mendorong kemajuan pelaku ekonomi kreatif di Aceh,” ujarnya.

Mengkreasi Produk, Melahirkan Jenama, Membangun Bisnis

Salah satu hal terpenting dalam ekonomi kreatif, bagi Rian, bukan hanya soal berkreasi atau menjual produk. Brand atau jenama adalah bagian penting dalam industri kreatif. Dengan menciptakan brand atau jenama tertentu, akan menambah nilai jual dan mempengaruhi kesan konsumen terhadap produk tertentu.

Rian coba menerangkan tentang pentingjya brand atau jenama, “di Aceh, kopi Gayo telah diakui sebagai regional penghasil kopi terbaik di dunia. Tapi tidak ada satu jenama lokal asal Gayo yang mampu menjual produknya di tingkat global. Justru Starbucks yang menjual jenis kopi Gayo ke seluruh dunia. Disini kelemahan kita.”

Ia juga mencontohkan bagaimana minuman matcha Kyoto bisa terkenal ke seluruh dunia karena keunikan produk khas wilayah tertentu yang dikenal sebagai produk matcha terbaik dunia. Jenama asal Jepang itu jadi jenis matcha yang paling dicari di seluruh dunia.

Dalam mengembangkan industri kreatif, Rian juga menekankan pentingnya literasi bisnis. Ia melihat pentingnya kolaborasi dan pengaturan manajemen bisnis yang baik.

“Bagi pelaku ekraf, kadang kemampuannya cuma berkreasi, menciptakan lagu misalnya. Biarkan dia fokus berkarya, sementara dalam pemasaran dan manajemennya, perlu libatkan mereka yang ahli. Ini kunci agar industri kreatif bisa berkembang,” pungkasnya.[]

Tags: ekonomi kreatifGEKRAFS AcehRian Syaf
ShareTweetSendShare

Related Posts

Kemenko Infra Adakan Rakor di Aceh, AHY Bahas Empat Agenda Penting Pascabencana
Nasional

Kemenko Infra Adakan Rakor di Aceh, AHY Bahas Empat Agenda Penting Pascabencana

December 19, 2025
Cerita Korban Banjir Aceh di Cot Ara: Harapan pada Sawah yang Terkubur Lumpur
Daerah

Cerita Korban Banjir Aceh di Cot Ara: Harapan pada Sawah yang Terkubur Lumpur

December 19, 2025
Pemadaman Listrik Berkepanjangan di Aceh, Warga Sebut Pelanggaran Hak Rakyat
Daerah

Pemadaman Listrik Berkepanjangan di Aceh, Warga Sebut Pelanggaran Hak Rakyat

December 17, 2025
YARA: Negara Mampu Tangani Bencana Hidrometeorologi, Data Jadi Kunci Pemulihan
Nasional

YARA: Negara Mampu Tangani Bencana Hidrometeorologi, Data Jadi Kunci Pemulihan

December 17, 2025
YARA Desak Presiden Bentuk Kembali BRR Tangani Bencana Banjir Aceh, Sumut, dan Sumbar
Daerah

YARA Desak Presiden Bentuk Kembali BRR Tangani Bencana Banjir Aceh, Sumut, dan Sumbar

December 14, 2025
Penanganan Bencana Lambat di Aceh Bisa Picu Ideologi Perlawanan
Daerah

Penanganan Bencana Lambat di Aceh Bisa Picu Ideologi Perlawanan

December 14, 2025
Next Post
Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

Pesantren, Benteng Adab dan Kritis yang Keliru Dibaca sebagai Feodalisme

Transparansi Pemko Banda Aceh: Pembentukan Citra atau Perbaikan Tata Kelola?

Gimmick Transparansi Pemko Banda Aceh: Pembentukan Citra atau Perbaikan Tata Kelola?

Discussion about this post

Recommended Stories

Kadisdik:  Perbaikan Fasilitas Pendidikan di Aceh jadi Perhatian Kementerian

Kadisdik:  Perbaikan Fasilitas Pendidikan di Aceh jadi Perhatian Kementerian

December 5, 2025

Mengenal sistem demokrasi sosial ala Skandinavia

January 19, 2023
‎Pemkab Aceh Timur Didesak Tuntaskan Konflik Warga dengan PT Medco Malaka: Masyarakat Menuntut Hak dan Keadilan

‎Pemkab Aceh Timur Didesak Tuntaskan Konflik Warga dengan PT Medco Malaka: Masyarakat Menuntut Hak dan Keadilan

November 2, 2025

Popular Stories

  • Tingkat Pengangguran Usia Muda Tinggi, Indonesia Berjuang Ciptakan Lapangan Kerja

    Prabowo Segera Bentuk Tim Reformasi Polri, Bentuk Juga Komisi Investigasi Insiden Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji PPPK Aceh Macet Hampir 4 Bulan, Ribuan ASN Hidup dengan Utang Karena APBA-P Tak Kunjung Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Sejarah
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?