Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home Dunia

Perlunya menghadapi Indonesia dengan apa adanya

Koalisi partai-partai sedang berusaha untuk merebut tiket pendaftaran calon presiden sebelum batas waktu pada November 2023. Didukung oleh peringkat survey persetujuan masyarakat yang kuat, Presiden Joko Widodo ingin agar warisan kebijakannya diteruskan oleh presiden penerusnya.

TINJAUAN.ID by TINJAUAN.ID
January 19, 2023
Reading Time: 2 mins read
0

Kalender akan memberitahu Anda bahwa pemilihan presiden Indonesia akan diadakan pada bulan Februari 2024, tapi jangan salah, negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara ini kini sudah berada dalam musim pemilu. Koalisi partai-partai sedang berusaha untuk merebut tiket pendaftaran calon presiden sebelum batas waktu pada November 2023. Didukung oleh peringkat survey persetujuan masyarakat yang kuat, Presiden Joko Widodo ingin agar warisan kebijakannya diteruskan oleh presiden penerusnya.

Indonesia telah menikmati keberhasilannya pada tahun 2022, dengan pemulihan ekonomi yang lebih baik dari yang diharapkan dari pandemi, dimana Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan PDB tahunan Indonesia sebesar 5,2 persen – ditopang juga dengan kemenangan diplomatik dalam kepemimpinannya presidensi Indonesia di G20. KTT para pemimpin G20 di Bali pada bulan November lalu menutup pertemuan G20 yang hasilnya jauh melebihi ekspektasi pada tahun di mana anggotanya terpecah dalam masalah-masalah besar, terutama terkait invasi Rusia ke Ukraina dan juga pandemi.

Namun, gelembung tersebut pecah oleh penerapan dan pengesahan KUHP baru yang regresif, yang dianggap sebagai tonggak sejarah terbaru dalam jalan menuju iliberalisasi politik Indonesia yang mendapat momentumnya pada masa pemerintahan Jokowi. KUHP ini memenuhi berbagai agenda konservatif: keinginan kaum Islam untuk mengawasi moral dan obsesi para birokrat dan politisi nasionalis untuk melindungi “martabat” negara dan pejabatnya.

Meskipun ada kemunduran yang terjadi, dinamika politik elektoral masih hidup dan berkembang, meskipun beberapa pendukung Presiden Jokowi masih berupaya untuk mengubah konstitusi untuk memperpanjang masa jabatannya hingga 2024. Jajak pendapat menunjukkan konsolidasi dukungan di sekitar ‘tiga besar’ calon potensial: Gubernur Jawa Tengah yang merupakan favorit Jokowi, Ganjar Pranowo, yang memiliki afiliasi dengan partai PDIP; mantan gubernur Jakarta dan menteri pendidikan Anies Baswedan; dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang mempertaruhkan relasi baiknya dengan pihak oposisi saat bergabung dengan kabinet Jokowi setelah kalah dari Jokowi pada pemilu 2019.

Tidak ada dari mereka yang menandai kepemimpinannya dengan perubahan-perubahan kebijakan yang radikal – bahkan Anies, meskipun berstatus sebagai kandidat oposisi secara de facto, oa terkesan berhati-hati untuk tidak terlalu keras dalam memainkan kartu anti-pemerintah. Semua hal ini akan tetap berpegang pada formula yang membuat Jokowi populer: merayu investasi asing dalam kerangka kerja ekonomi nasionalis yang luas; melakukan lindung nilai antara Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang dalam hal geopolitik; dan membangun jaring pengaman sosial bagi masyarakat kelas bawah.

Pembalikan tren politik yang regresif setelah Jokowi selesai menjabat tampaknya tidak mungkin terjadi. Kecuali ada perubahan konstitusional yang radikal sebelum tahun 2024, Indonesia akan tetap bergerak dalam kerangka kebijakan yang sudah ditetapkan selama masa pemerintahan Jokowi.

Liam Gammon adalah seorang Research Fellow di Biro Penelitian Ekonomi Asia Timur di The Australian National University, Australia.

Tags: Anies Baswedanganjar PranowojokowiPemilu 2024Prabowo
ShareTweetSendShare

Related Posts

Irfansyah Dukung Pengelolaan Bersama Migas Laut Aceh: Harus Sesuai UUPA dan MoU Helsinki
News

Irfansyah Dukung Pengelolaan Bersama Migas Laut Aceh: Harus Sesuai UUPA dan MoU Helsinki

October 31, 2025
Haus Hiburan dan Tercerabutnya Akar Sosial Kebudayaan Aceh
Opini

Haus Hiburan dan Tercerabutnya Akar Sosial Kebudayaan Aceh

October 30, 2025
Ngopi Aceh Damai, Dialog Pemuda dan Ormas Bahas Etnonasionalisme dan Perdamaian Aceh
News

Ngopi Aceh Damai, Dialog Pemuda dan Ormas Bahas Etnonasionalisme dan Perdamaian Aceh

October 29, 2025
Spiritualitas yang Terbungkus: Agama di Tengah Budaya Populer
Oase

Spiritualitas yang Terbungkus: Agama di Tengah Budaya Populer

October 25, 2025
Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis
Oase

Pesantren, Benteng Adab dan Kritis yang Keliru Dibaca sebagai Feodalisme

October 23, 2025
Bersama Banleg DPR RI, Mualem Tegaskan Revisi UUPA sebagai Langkah Penting bagi Aceh
News

Bersama Banleg DPR RI, Mualem Tegaskan Revisi UUPA sebagai Langkah Penting bagi Aceh

October 22, 2025
Next Post
Jokowi minta semua pihak tunggu soal reshuffle

Jokowi minta semua pihak tunggu soal reshuffle

Penipuan surat panggilan kerja mengatasnamakan PT. Pertamina

Recommended Stories

Memoar Satu Tahun Mengenang Berpulangnya Tu Sop Jeunieb: Ikhtiar Memperbaiki Masyarakat

Memoar Satu Tahun Mengenang Berpulangnya Tu Sop Jeunieb: Ikhtiar Memperbaiki Masyarakat

August 26, 2025
Di Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Guru Asrama Mendidik Siswa dengan Cinta

Di Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Guru Asrama Mendidik Siswa dengan Cinta

July 17, 2025

Mengenal sistem demokrasi sosial ala Skandinavia

January 19, 2023

Popular Stories

  • Tingkat Pengangguran Usia Muda Tinggi, Indonesia Berjuang Ciptakan Lapangan Kerja

    Prabowo Segera Bentuk Tim Reformasi Polri, Bentuk Juga Komisi Investigasi Insiden Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji PPPK Aceh Macet Hampir 4 Bulan, Ribuan ASN Hidup dengan Utang Karena APBA-P Tak Kunjung Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Sejarah
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?