Desma terjun ke dunia fashion muslimah membawa brand Pintoe Aceh, terinspirasi dari motif etnik Aceh. Ia tertantang untuk mengangkat motif tradisional Pintoe Aceh dengan sentuhan desain modern yang kekinian.
Banda Aceh– Desmawati (35) perempuan muda yang tinggal di Meulaboh ini memilih untuk terjun di dunia fashion, khususnya fashion muslimah atau modest fashion. Ia memilih mengembangkan produk hijab yang ia beri nama Pintoe Aceh.
Hijab adalah bagian dari pakaian muslimah sehari-hari. Bahkan seorang perempuan punya banyak koleksi hijab. Karena melihat hal tersebut, Desma melihat peluang bisnis potensial di produksi hijab. Itulah alasannya membuat brand hijab miliknya.
“Fashion muslim memang lagi berkembang ya. Perempuan itu biasa hijabnya itu banyak,lebih dari satu. Dan kenapa enggak kita mengembangkan fashion muslim, apalagi kita daerah syariah. Kita punya pasarnya,” ujarnya.
Desma mengaku membawa brand Pintoe Aceh karena terinspirasi dari motif etnik Aceh. Baginya motif tradisi Aceh khas dan unik. Ia tertantang untuk mencoba mengangkat motif tradisional Pintoe Aceh dengan sentuhan desain modern yang kekinian.
“Kita buat iconnya berasal dari kita sendiri yaitu icon Pinto Aceh. Kita mengembangkan icon yg sudah ada di daerah kita sendiri. Biasa kalau Pinto Aceh kan terkenal di perhiasan bangunan di infrastruktur. Kenapa gak kita buat menjadi desain icon fashion. Tentunya ini icon milik orang Aceh,” terang Desma.
Desma berharap produk hijab tersebut menggambarkan citra bahwa ini lambang/icon Aceh, yang ternyata bisa dikenal secara luas dan punya nilai komersil yang baik.
Untuk desain hijab Pintoe Aceh, Desma membuat variasi desain versi klasik dan modern. Ia coba menghadirkan tampilan yang modern dan trendi agar perempuan muda nyaman memakainya sehari-hari
“Biasa kan kalau model tradisional itu anak-anak muda susah mau pakai, atau cuma dipakai di hari-hari khusus aja. Cuma dipakai ibu-ibu aja. Dengan desain modern, anak-anak muda mau pakai, kita bisa melestarikan budaya bersama, peluangnya lebih luas,” Desma menuturkan.
Mengenai material bahan hijab, Desma menggunakan bahan premium. Kelebihannya, bahan hijab lembut, adem dan nyaman dipakai.
Prospek Usaha
Desma bercerita bahwa ia baru meluncurkan produk hijab Pintoe Aceh ini di bulan November 2024. Namun baru benar-benar serius ia garap di tahun ini. Ia pun mengaku bahwa promosi produknya telah berjalan baik.
Mengenai prospek usahanya, Desma menilai cukup potensial. Padahal ia baru memulai memasarkan melalui reseller yang ada di beberapa kota di Aceh, diantaranya, Banda Aceh, Aceh Barat dan Langsa.
Desma juga mengungkapkan bahwa hijab Pintoe Aceh juga sudah dijual di luar Aceh, bahkan sudah mulai dibawa untuk dipasarkan ke Malaysia.
“Produk kita sudah dibawa ke nasional dan sampai keluar negeri juga. Salah satunya yang paling banyak di bawa ke Malaysia,” ungkap Desma.
Perhatian Pemerintah
Desma merasa puas dengan capaian produknya sejauh ini. Namun ia bertekad untuk terus mengembangkan produknya sehingga bisa memproduksi lebih banyak dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Ia berharap pemerintah turut memberi perhatian pada usahanya. Dengan bantuan pemerintah, seperti promosi dan yang lainnya, Desma berharap usahanya akan lebih berkembang.
“Harapannya, saya ingin pemerintah turut memberikan perhatian. Sehingga kita bisa mengembangkan dan melestarikan budaya Aceh melalui produk hijab Pintoe Aceh, agar lebih berkembang,” pungkasnya.[]
Untuk detail produk cek akun instagram Pintoe Aceh.












Discussion about this post