Hingga saat ini BPR Syariah Mustaqim sebagai bank perekonomian rakyat terus berkomitmen meningkatkan pembiayaan masyarakat di sektor UMKM.
Banda Aceh – BPR Syariah Mustaqim berhasil mencatatkan peningkatan pembiayaan lebih dari 100 persen sejak tahun 2020 hingga tahun 2025. Total pembiayaan BPR Syariah Mustaqim di tahun 2025 berjumlah Rp159,793 Miliar. Hingga saat ini BPRS Mustaqim sebagai bank perkreditan rakyat terus berkomitmen meningkatkan pembiayaan masyarakat di sektor UMKM.
Direktur Utama BPR Syariah Mustaqim Raisul Mukhlis menyatakan bahwa peningkatan jumlah pembiayaan ini turut diikuti oleh pertambahan aset. Di tahun 2022 aset BPRS Mustaqim berjumlah Rp183,474 Miliar. Sementara di tahun 2025, aset bank bertambah hampir 100 persen menjadi Rp236,452 Miliar, Jumat, (19/9/2025), di Banda Aceh.
“Kami berupaya untuk terus meningkatkan pembiayaan masyarakat, hal tersebut merupakan komitmen kami selaku manajemen BPRS Mustaqim dalam berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi Aceh,” terang Raisul.
Raisul menambahkan, BPRS Mustaqim berkomitmen terus meningkatkan pelayanan perbankan dari tahun ke tahun. Di tahun 2025, pembiayaan BPRS Mustaqim meningkatkan sebesar 13,50 persen dibanding tahun 2024 yang berjumlah Rp140,787 Miliar.
“Untuk tahun depan di 2026, BPRS Mustaqim merencanakan pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp181,511 Miliar. Terjadi penambahan pembiayaan sejumlah Rp21,7 Miliar,” terang Raisul.
Raisul mengungkapkan bahwa tiap tahunnya berhasil menambah jumlah pembiayaan. Perlahan tapi pasti, layanan BPRS Mustaqim diharapkan akan mampu menyasar lebih banyak nasabah.
Kembangkan Pembiayaan Sektor Pertanian
Berdasarkan data BPR Syariah Mustaqim, sektor usaha yang paling banyak menerima pembiayaan di tahun 2025 adalah sektor perdagangan. Terjadi pertumbuhan pembiayaan di sektor perdagangan sebesar 29,95 persen dengan angka Rp85,763 Miliar.
Sektor perdagangan menjadi sektor usaha yang paling banyak mengakses pembiayaan bank ini.
Selain di sektor perdagangan, BPR Syariah Mustaqim turut berperan dalam memberikan layanan pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor pertanian.
Sektor pertanian menjadi sektor usaha kedua terbanyak mengakses pembiayaan BPR Syariah Mustaqim dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp39 Miliar di tahun 2025.
Sistem pembiayaan di sektor pertanian menggunakan sistem Grace Period, artinya petani yang mengakses pembiayaan baru membayar pinjamannya setelah panen. Mereka tidak dibebankan pembayaran pinjaman setiap bulan.
Sistem pembiayaan pertanian juga menerapkan sistem tanggung renteng. Pembiayaan diakses oleh kelompok tani yang terdiri dari lima orang petani. Tanggung jawab pembiayaan dibebankan secara kolektif. Kelompok tani cukup melampirkan surat rekomendasi dari Geuchik dan bukti tanda kepemilikan lahan.
Raisul menjelaskan, “selama ini petani adalah pelaku usaha yang paling sulit mengakses layanan pembiayaan di lembaga keuangan konvensional. BPR Syariah Mustaqim hadir untuk membantu para petani dalam mengembangkan usahanya.”
Hadirnya BPRS Mustaqim dalam pembiayaan sektor pertanian adalah terobosan yang diambil untuk memberikan layanan perbankan kepada masyarakat secara inklusif. Mengingat sektor pertanian adalah sektor usaha yang paling dominan di Aceh.
Komit Kembangkan Layanan
Dengan torehan prestasi dan pencapaian positif yang diraih dari tahun ke tahun, BPRS Mustaqim terus berupaya untuk mengembangkan layanan dan memperluas jangkauan layanan demi memberikan kontribusi terbaik bagi perekonomian Aceh, khususnya UMKM.
“Sebagai bank perekonomian rakyat, kami fokus pada pembiayaan UMKM. Alhamdulillah, terjadi peningkatan positif dalam jumlah total pembiayaan maupun jumlah nasabah yang mengakses pembiayaan. Kami bertekad untuk terus berkontribusi meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkas Raisul.
Discussion about this post