Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan Gubernur Aceh Mualem, menunjukkan bahwa pemimpin dari timur dan barat Indonesia berdiri bersama demi mempertahankan hak-hak fiskal daerah.
Jakarta – Nama Gubernur Sherly Tjoanda dari Maluku Utara (Malut) tak henti-hentinya menjadi sorotan publik. Setelah membuat sejarah sebagai gubernur perempuan pertama, kini ia kembali memukau dengan dua hal: prestasi kerja nyata di daerah dan momen viral yang menampilkan karisma kepemimpinannya di tingkat nasional.
Momen Viral: Bersama Mualem, Aspirasi Daerah Menggema
Baru-baru ini, foto Gubernur Sherly Tjoanda bersama Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), viral di media sosial. Foto tersebut diambil di tengah pertemuan penting para kepala daerah di Jakarta. Keduanya tampil kompak dan penuh karisma saat menyuarakan penolakan tegas terhadap rencana pemotongan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat.
Viralitas foto ini melampaui sekadar citra personal. Ini adalah simbol kuat dari persatuan dan perjuangan keadilan fiskal daerah.
Sherly Tjoanda, dengan latar belakang yang modern, dan Mualem, dengan ketegasan khasnya, menunjukkan bahwa pemimpin dari timur dan barat Indonesia berdiri bersama demi mempertahankan hak-hak fiskal yang vital untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat Maluku Utara dan Aceh.
Prestasi Gemilang: Menggerakkan Roda Pembangunan di Malut
Di balik perhatian media sosial, Gubernur Sherly Tjoanda telah membuktikan kualitas kepemimpinannya dengan sejumlah gebrakan yang langsung menyentuh masyarakat, terutama dalam 100 hari kerja pertamanya:
Aksi Simbolik Konservasi dan Pariwisata: Ia menarik perhatian dunia dengan memimpin Upacara HUT RI di bawah laut dengan kostum putri duyung. Aksi brilian ini tak hanya mempromosikan keindahan bahari Maluku Utara sebagai destinasi wisata kelas dunia, tetapi juga menyuarakan pentingnya konservasi laut.
Akses Layanan Dasar: Komitmennya pada masyarakat diwujudkan melalui inisiasi program Jaminan Kesehatan (Jamkes) gratis dan dukungan Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk memastikan pendidikan yang terjangkau dan merata.
Pengakuan Nasional: Visi pembangunan manusia dan kesehatan Malut di bawahnya diakui dengan perolehan Apresiasi Nasional “Maluku Utara Sehat.”
Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Melesat Tertinggi se-Indonesia
Prestasi yang paling mencolok dan menjadi perbincangan utama adalah capaian ekonomi Maluku Utara di bawah kepemimpinan Sherly Tjoanda. Provinsi ini mencatatkan rekor yang fantastis:
Pertumbuhan Tertinggi: Pada Triwulan I 2025, ekonomi Maluku Utara mencatat pertumbuhan luar biasa sebesar 34,58% (Y-on-Y), dan berlanjut di Triwulan II 2025 dengan pertumbuhan sekitar 32,09%. Angka ini menempatkan Maluku Utara sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di seluruh Indonesia, jauh melampaui rata-rata nasional.
Dampak Hilirisasi Nikel: Ledakan pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh sektor Industri Pengolahan yang meningkat hingga 75,30%, terutama ditopang oleh hilirisasi dan investasi besar-besaran di industri nikel. Nikel menyumbang peran dominan dalam PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Maluku Utara.
Tantangan Pemerataan: Meskipun angkanya spektakuler, Gubernur Sherly Tjoanda secara jujur dan transparan mengakui bahwa pertumbuhan tinggi ini belum merata.
Ia menekankan bahwa tantangan besar ke depan adalah memastikan manfaat ekonomi dari sektor pertambangan ini juga dirasakan oleh masyarakat di sektor tradisional, seperti petani dan nelayan, melalui program-program yang fokus pada belanja modal produktif dan peningkatan swasembada pangan.
Kepemimpinan Gubernur Sherly Tjoanda Laos adalah perpaduan antara kharisma personal, prestasi kerja nyata, dan keberanian untuk mengakui serta mengatasi ketidakseimbangan ekonomi, menjadikannya sosok yang terus menarik perhatian publik nasional.
Semoga Maluku Utara dan Aceh bisa saling belajar dalam hal membangun daerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan rakyat.[]
Discussion about this post