Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home Daerah

Siswa SMP Sukma Bangsa Ikuti Kegiatan Meuseubeut Bersama Komunitas Beulangong Tanoh

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
September 9, 2025
Reading Time: 2 mins read
0
Siswa SMP Sukma Bangsa Ikuti Kegiatan Meuseubeut Bersama Komunitas Beulangong Tanoh

Siswa SMP Sukma Bangsa diajak langsung ke situs sejarah untuk praktik ekskavasi ringan. Mereka membersihkan area sekitar, mencatat temuan lapangan, mendokumentasikan kondisi situs, hingga membetulkan posisi batu nisan yang bergeser.

PIDIE — Sebanyak 67 siswa kelas IX SMP Sukma Bangsa Pidie mengikuti kegiatan Meuseubeut, sebuah kelas sejarah bersama Komunitas Beulangong Tanoh (BT), Senin (8/9/2025).

Kegiatan ini digelar untuk memperkenalkan siswa pada teks laporan yang otentik dan bermakna, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap sejarah lokal.

Istilah Meuseubeut dipilih sebagai adaptasi dari program Meuseraya agenda pelestarian sejarah Pidie yang didukung Danatara dan dijalankan oleh MAPESA serta Komunitas BT beberapa waktu lalu. Jika Meuseraya berarti kegiatan besar-besaran, maka Meuseubeut merujuk pada skala yang lebih kecil.

Berdasarkan amatan tim redaksi, acara berlangsung sejak pukul 11.00 WIB dengan sosialisasi dan pengenalan di kelas, kemudian dilanjutkan praktik lapangan pada sore harinya.

Guru membuka kegiatan dengan memperkenalkan guest teacher dari Komunitas BT dan menjelaskan tujuan pembelajaran, yakni memahami proses pelaporan sejarah berbasis data lokal serta teknik ekskavasi situs bersejarah.

Guest teacher memaparkan pentingnya pelestarian batu nisan Aceh yang memiliki nilai budaya dan spiritual. Siswa dikenalkan pada ragam simbol, makna filosofis, serta prosedur ekskavasi yang sesuai etika pelestarian dan syariat Islam.

Usai pemaparan, siswa diajak langsung ke situs sejarah untuk praktik ekskavasi ringan. Mereka membersihkan area sekitar, mencatat temuan lapangan, mendokumentasikan kondisi situs, hingga membetulkan posisi batu nisan yang bergeser. Proses tersebut dilakukan dengan penuh kehati-hatian, disertai doa, dan tetap memperhatikan arah kiblat.

Kegiatan dipimpin oleh Amarullah Yacob bersama tim Komunitas BT, di antaranya Munajir, Qhaira, Ajir, serta direktur BT, Khalid Muttaqin. Guru pengampu, Riazul Iqbal, menyebut siswa antusias mengikuti kegiatan.

“Mereka senang bisa merasakan langsung kerja lapangan seperti ini,” ujarnya.

Melalui kegiatan Meuseubeut, siswa tidak hanya belajar menulis laporan sejarah berdasarkan pengalaman nyata, tetapi juga dilatih berpikir kritis terhadap sumber sejarah dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan leluhur.[]

Tags: arkeologiBatu nisanSejarahSMP Sukma Bangsa
ShareTweetSendShare

Related Posts

Kemenko Infra Adakan Rakor di Aceh, AHY Bahas Empat Agenda Penting Pascabencana
Nasional

Kemenko Infra Adakan Rakor di Aceh, AHY Bahas Empat Agenda Penting Pascabencana

December 19, 2025
Cerita Korban Banjir Aceh di Cot Ara: Harapan pada Sawah yang Terkubur Lumpur
Daerah

Cerita Korban Banjir Aceh di Cot Ara: Harapan pada Sawah yang Terkubur Lumpur

December 19, 2025
Pemadaman Listrik Berkepanjangan di Aceh, Warga Sebut Pelanggaran Hak Rakyat
Daerah

Pemadaman Listrik Berkepanjangan di Aceh, Warga Sebut Pelanggaran Hak Rakyat

December 17, 2025
YARA: Negara Mampu Tangani Bencana Hidrometeorologi, Data Jadi Kunci Pemulihan
Nasional

YARA: Negara Mampu Tangani Bencana Hidrometeorologi, Data Jadi Kunci Pemulihan

December 17, 2025
YARA Desak Presiden Bentuk Kembali BRR Tangani Bencana Banjir Aceh, Sumut, dan Sumbar
Daerah

YARA Desak Presiden Bentuk Kembali BRR Tangani Bencana Banjir Aceh, Sumut, dan Sumbar

December 14, 2025
Penanganan Bencana Lambat di Aceh Bisa Picu Ideologi Perlawanan
Daerah

Penanganan Bencana Lambat di Aceh Bisa Picu Ideologi Perlawanan

December 14, 2025
Next Post
MaTA : Pengelolaan Anggaran Pemko Banda Aceh Boros

MaTA : Pengelolaan Anggaran Pemko Banda Aceh Boros

Pemko Banda Aceh Anggarkan Rp679 Juta untuk Konten Instagram-TikTok

Pemko Banda Aceh Anggarkan Rp679 Juta untuk Konten Instagram-TikTok

Discussion about this post

Recommended Stories

Refleksi 20 Tahun Damai Aceh, Sebuah Panduan Merebut Hak

Refleksi 20 Tahun Damai Aceh, Sebuah Panduan Merebut Hak

August 14, 2025
Bea Cukai: Separuh Tangkapan Narkoba Nasional Berasal dari Aceh

Bea Cukai: Separuh Tangkapan Narkoba Nasional Berasal dari Aceh

July 15, 2025

BPS: Inflasi RI selama 2022 tembus 5.51%

January 2, 2023

Popular Stories

  • Tingkat Pengangguran Usia Muda Tinggi, Indonesia Berjuang Ciptakan Lapangan Kerja

    Prabowo Segera Bentuk Tim Reformasi Polri, Bentuk Juga Komisi Investigasi Insiden Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji PPPK Aceh Macet Hampir 4 Bulan, Ribuan ASN Hidup dengan Utang Karena APBA-P Tak Kunjung Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Sejarah
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?