Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home News

Jubir KPA Pusat Zakaria M Yacob: Dua Dekade Damai Aceh Harus Menjadi Pilar Keadilan dan Kesejahteraan yang Merata

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
August 15, 2025
Reading Time: 2 mins read
0
Jubir KPA Pusat Zakaria M Yacob: Dua Dekade Damai Aceh Harus Menjadi Pilar Keadilan dan Kesejahteraan yang Merata

Para peserta tidak hanya merayakan keberhasilan dua dekade perdamaian Aceh, tetapi juga membedah berbagai tantangan yang masih membayangi.

BANDA ACEH – Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Zakaria M. Yacob, atau yang akrab disapa Bang Jack Libya menghadiri peringatan 20 tahun Damai Aceh yang digelar oleh Badan Reintegrasi Aceh (BRA) di Hotel Hermes, Banda Aceh, Kamis (14/8/2025).

Peringatan ini menjadi ajang refleksi bersama seluruh pihak yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh, sekaligus mengingatkan kembali betapa mahalnya harga yang telah dibayar untuk mencapai kesepakatan damai.

Dalam mengenang masa-masa kelam konflik bersenjata yang melanda Aceh selama lebih dari tiga dekade. Ia menegaskan bahwa perdamaian yang lahir dari Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki bukan sekadar catatan sejarah, melainkan amanah besar yang lahir dari darah, air mata, dan pengorbanan rakyat Aceh.

“Kita pernah merasakan gelapnya masa perang. Banyak nyawa melayang, banyak keluarga yang hancur. Damai ini adalah amanah rakyat, jadi kita tidak boleh lengah. MoU Helsinki adalah janji yang harus kita wujudkan sepenuhnya,” ungkapnya penuh makna.

Bang Jack menyoroti bahwa MoU Helsinki memuat butir-butir kesepakatan yang sangat penting dan wajib direalisasikan secara penuh oleh kedua belah pihak. Ia mengingatkan bahwa Gerakan Aceh Merdeka (GAM) telah menunaikan komitmennya dengan melucuti seluruh persenjataan, sementara di pihak pemerintah pusat masih ada sejumlah poin yang belum sepenuhnya terealisasi.

Kepada teman – teman Nasional dan internasional untuk. Bantu mewujudkan damai dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Aceh butuh investasi , butuh imej baik secara nasional maupun international

Oleh karena itu kami butuh uluran tangan anda untuk membantu mendatangkan investasi maupun kampanye positif untuk Aceh

Acara yang mengusung tema International Discussion and Commemoration: 20 Years of the Helsinki MoU – Successes and Challenges itu berlangsung penuh emosi.

Para peserta tidak hanya merayakan keberhasilan dua dekade perdamaian, tetapi juga membedah berbagai tantangan yang masih membayangi, seperti kesenjangan kesejahteraan yang dirasakan mantan kombatan, korban konflik, dan masyarakat Aceh secara umum.

Sejumlah tokoh penting turut hadir, di antaranya Minna Kukkonen Kalender dari Crisis Management Initiative (CMI), lembaga internasional yang memediasi proses perundingan damai di Helsinki. Kehadiran para tokoh ini menjadi bukti bahwa perdamaian Aceh masih menjadi perhatian dunia internasional.

Rangkaian diskusi dibagi ke dalam dua sesi utama. Panel I dimoderatori oleh Dr. Sofyan A. Djalil dengan menghadirkan pembicara seperti Mr. Peter Feith (mantan Kepala Misi Monitoring Aceh), Duta Besar Belanda, Duta Besar Uni Eropa untuk Asia, Juha Christensen (pendiri Asian Peace and Reconciliation Council), Prof. Jacques Bertrand, Teuku Kamaruzzaman, serta Rektor Universitas Syiah Kuala.

Sementara Panel II yang dipandu oleh Dr. Fachry Aly, menghadirkan pembicara antara lain Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Dr. Scott Guggenheim dari Universitas Georgetown, Alanna L. Simpson dari Bank Dunia, Tgk Amni Bin Ahmad Marzuki, Rektor UIN Ar-Raniry, dan Chalida Tajaroensuk dari People’s Empowerment Foundation Thailand.

Bang Jack menegaskan bahwa forum semacam ini harus menjadi wadah evaluasi yang jujur, transparan, dan menyeluruh, sehingga seluruh butir MoU yang masih tertunda dapat segera dituntaskan.

“Dua puluh tahun adalah waktu yang panjang. Jangan biarkan ada poin yang dilupakan. Aceh tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri tanpa dukungan penuh dari pemerintah pusat,” tegasnya.

Ia menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat, partai politik lokal, lembaga negara, dan komunitas internasional untuk bersama-sama mengawal implementasi MoU Helsinki hingga seluruh janji perdamaian terwujud.

“Damai ini harus menghadirkan keadilan dan kesejahteraan yang merata. Jika tidak, semangat perdamaian yang telah kita rawat selama dua dekade akan kehilangan maknanya,” pungkas Bang Jack.

Tags: AcehDamai AcehKPA
ShareTweetSendShare

Related Posts

TA Khalid: Baleg DPR Setujui Revisi UUPA Masuk Prolegnas Prioritas, Disahkan di Paripurna 17 September
News

TA Khalid: Baleg DPR Setujui Revisi UUPA Masuk Prolegnas Prioritas, Disahkan di Paripurna 17 September

September 10, 2025
Pemko Banda Aceh Bantah Anggaran Medsos untuk Buzzer
Daerah

Pemko Banda Aceh Bantah Anggaran Medsos untuk Buzzer

September 10, 2025
Dirut BPRS Mustaqim Kunjungi Dirut Bank Aceh, Komit Perkuat Layanan Perbankan bagi Masyarakat Aceh
Daerah

Dirut BPRS Mustaqim Kunjungi Dirut Bank Aceh, Komit Perkuat Layanan Perbankan bagi Masyarakat Aceh

September 10, 2025
Menko Yusril : Pemerintah Pasti Akan Merespons Positif 17+8 Tuntutan Rakyat
Nasional

Kunjungi Rutan Polda Metro Jaya, Menko Yusril dan Wamenko Otto Dialog dengan Delpedro Marhaen

September 10, 2025
Pemko Banda Aceh Anggarkan Rp679 Juta untuk Konten Instagram-TikTok
Daerah

Pemko Banda Aceh Anggarkan Rp679 Juta untuk Konten Instagram-TikTok

September 10, 2025
MaTA : Pengelolaan Anggaran Pemko Banda Aceh Boros
Daerah

MaTA : Pengelolaan Anggaran Pemko Banda Aceh Boros

September 10, 2025
Next Post
Gubernur dan Wagub Ikuti Zikir Peringatan 20 Tahun Damai Aceh di Masjid Raya Baiturrahman

Gubernur dan Wagub Ikuti Zikir Peringatan 20 Tahun Damai Aceh di Masjid Raya Baiturrahman

Jusuf Kalla: Perdamaian Aceh Harus Diisi dengan Pembangunan

Jusuf Kalla: Perdamaian Aceh Harus Diisi dengan Pembangunan

Discussion about this post

Recommended Stories

Dilema Para Kandidat: Anti Korupsi dan Politik Uang dalam Politik Elektoral Indonesia: Review Buku

July 6, 2025

Menjelang Pemilu Dewan Masyarakat Adat Nusantara Aceh Sampaikan Pesan

July 3, 2025
Wagub Aceh Buka Seminar Internasional Sawit: Tata Kelola dan Rantai Pasok Jadi Kunci

Wagub Aceh Buka Seminar Internasional Sawit: Tata Kelola dan Rantai Pasok Jadi Kunci

August 13, 2025

Popular Stories

  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari ini Presiden Prabowo akan Reshuffle Kabinet, Beredar Sejumlah Nama Menteri Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanah Wakaf Tidak Boleh Dikuasai Negara (Suara dari Blang Padang untuk Keadilan Syariat)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Oase
  • Sejarah
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?