JAKARTA -Satu unit mobil rantis milik satuan Brimob menabrak seorang pengemudi ojek online (ojol) di tengah kerumunan pedemo di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
Berdasarkan pantauan seperti dirilis Tirto, insiden tersebut terjadi pada sekira pukul 19.27 WIB. Satu unit rantis Brimob bergerak arah massa aksi demonstrasi yang berada di Jalan Penjernihan I.
Rian, salah seorang saksi mata yang ditemui reporter Tirto bercerita, dengan kecepatan kencang, mobil rantis tersebut berusaha menerobos kerumunan massa, hingga menabrak seorang pengemudi ojol dan dilindas.
Ketua Presidium Ojol Nasional Kecam Insiden Pelindasan
Koalisi Ojol Nasional membenarkan adanya rekan pengemudi ojek online yang menjadi korban saat aksi unjuk rasa di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat. Dua korban dilindas oleh mobil barakuda milik Brimob.
Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto, mengecam keras peristiwa tersebut. Mereka menuntut agar kasus ini diproses hingga tuntas.
“”Mengecam keras atas tindakan pengamanan yang dilakukan oleh aparat Polri pada hari Kamis, 28 Agustus 2025 yang mengakibatkan meninggalnya beberapa rekan kami mitra driver ojek online. Kami menuntut agar peristiwa hari ini diusut hingga tuntas,” ungkap Andi seperti dirilis Tirto, Kamis (28/8/2025).
Andi menyatakan bahwa dua korban tersebut atas nama Affan Kurniawan dan Moh. Umar Amirudin. Satu dari kedua korban itu, menurut Koalisi Ojol Nasional meninggal dunia. Sementara itu, untuk korban Umar hingga saat ini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit. Sedangkan jenazah Affan berada di RSCM, Jakarta Pusat.
Kapolri Minta Maaf
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan agar Propam turun tangan menindaklanjuti peristiwa tersebut.
“Saat ini kami sedang mencari keberadaan korban dan saya minta untuk Propam melakukan penanganan lebih lanjut,” tutur Sigit saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (28/8/2025).
Diakui Sigit bahwa dirinya sangat menyesali peristiwa yang terjadi tersebut. Dia bahkan memohon maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa yang menyebabkan satu orang meninggal dunia itu.
“Sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban dan seluruh keluarga dan juga seluruh keluarga besar Ojol,” ungkap Sigit.
Hendropriyono Klaim Aksi Demo Dibiayai Asing
Eks Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), AM Hendropriyono, mengklaim aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, kali ini, dibiayai pihak asing. Namun, ia enggan mengungkapkan siapa sosok pihak asing tersebut.
Ini [unjuk rasa] ada yang main gitu. Pada waktunya saya bisa sampaikan namanya yang main. Itu dari sana,” ucap Hendropriyono di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
“Dari luar [negeri], dari luar. Orang yang dari luar hanya menggerakkan kaki tangannya yang ada di dalam,” lanjut dia.
Menurut Hendro, pihak di Indonesia yang digerakkan dari luar negeri tersebut tak sadar tengah dipermainkan. Pihak asing itu dinilai berpengaruh besar di negara asalnya.
Hendro mengklaim pihak asing tersebut bertujuan seperti negara asing yang pernah menduduki Indonesia, yakni melakukan penjajahan.
“Tujuannya kan sama saja. Dari dulu juga maunya menjajah. Tapi kan caranya lain. Dulu kan pakai peluru, pakai bom. Kalau kita masih diam saja, ya habis kita,” tutur Hendro.
Hendropriyono menyebut sejumlah nama tokoh kapitalis global yang menurutnya memiliki pengaruh besar dalam agenda tersebut.
“Non-state tapi isinya George Soros, isinya George Tenet, isinya tadi saya sampaikan David Rockefeller, Bloomberg. Baca sendirilah kaum kapitalis begitu. Itu yang usul,” pungkasnya.
Discussion about this post