Menurut Ketum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari, saat ini yang dibutuhkan bukan hanya semangat berwirausaha, tetapi juga perubahan pola pikir (mindset) di kalangan pelaku usaha.
BANDA ACEH – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Akbar Himawan Buchari, menilai Aceh memiliki peluang besar untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Ia menegaskan bahwa kebijakan pemerintah pusat yang mulai menggeser orientasi pendanaan dari Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) harus ditangkap sebagai peluang emas bagi para pengusaha muda di daerah.
Menurut Akbar, saat ini yang dibutuhkan bukan hanya semangat berwirausaha, tetapi juga perubahan pola pikir (mindset) di kalangan pelaku usaha.
“Teman-teman pengusaha muda harus bisa merubah mindset. Sekarang kita harus mendahulukan sektor privat karena kebijakan pemerintah pusat sudah men-shifting dari BI ke Himbara. Ini peluang besar yang harus ditangkap agar bisa ikut menyukseskan program-program prioritas nasional,” ujarnya usai kegiatan HIPMI di Banda Aceh.
Akbar juga menyinggung soal target pertumbuhan ekonomi Aceh yang idealnya bisa mencapai 6 hingga 7 persen, sebagaimana disampaikan Sekda Aceh sebelumnya.
Ia berharap kontribusi ekonomi Aceh yang kini sekitar 8 persen dapat terus ditingkatkan melalui percepatan investasi dan keberanian pelaku usaha muda memanfaatkan peluang.
“Investasi dan dukungan sudah ada, tinggal bagaimana teman-teman HIPMI Aceh melaksanakan programnya. Kalau selama ini hambatannya di akses permodalan, sekarang sudah ada Himbara. Kalau di sisi regulasi, pemerintah daerah dan pusat juga sudah memberikan dukungan penuh. Jadi tidak ada lagi alasan tersumbatnya pertumbuhan usaha,” ujarnya menegaskan.
Ia menambahkan, arah kebijakan nasional saat ini sudah sangat jelas, di mana pemerintah berperan aktif melalui program-program strategis yang memberi ruang bagi sektor swasta untuk tumbuh.
“Optiknya sudah jelas, kalau MPG misalnya, pembelinya langsung pemerintah. Sekarang tinggal bagaimana teman-teman pengusaha muda ini adaptif dan inovatif terhadap kebijakan yang ada,” tuturnya.
Menutup pernyataannya, Akbar Himawan Buchari menyampaikan optimismenya terhadap masa depan ekonomi Aceh. Ia percaya, dengan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha muda, serta semangat baru HIPMI, Aceh dapat menjadi salah satu lokomotif ekonomi di wilayah barat Indonesia.[]












Discussion about this post