Plt. Dinas Pengairan Aceh Erwin Ferdinansyah ST.MT mengatakan kegiatan ini membahas isu-isu strategis tentang pengelolaan sumber daya air di Provinsi Aceh, khususnya WS Baru-Kluet.
Blangpidie – Dinas Pengairan Aceh melalui UPTD V melaksanakan kegiatan Sidang Ke-II Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Baru-Kluet Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan tersebut berupa agenda Pembahasan Isu- Isu Srategis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Baru-Kluet. Kegiatan dilaksanakan pada Senin, (27/10/2025) di Hotel Arena Blangpidie, Abdya.
Kepala UPTD V Dinas Pengairan Aceh Ir.Bambang Yusri ST.MT mengatakan, “kegiatan ini merupakan kegiatan WS Baru-Kluet yang bertujuan membahas isu-isu strategis tentang pengelolaan sumber daya air di Provinsi Aceh, khususnya WS Baru-Kluet.”
Pembahasan ini nantinya akan menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah terkait pengelolaan air di WS Baru-Kluet. Rekomendasi yang dihasilkan akan menjadi pertimbangan kepada Menteri, Gubernur, maupun Bupati.
Bahas Penyebab Banjir dan Penanganannya
Materi yang disampaikan dalam pembahasan tersebut diantaranya adalah penyebab dan dampak banjir dan sinergitas penanganan banjir seputar wilayah sungai Alas – Singkil dan WS. Baru – Kluet, Rencana Penanganan Banjir serta pembahasan isu-isu strategis lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air di WS Baru-Kluet.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Plt.Kepala Dinas Pengairan Aceh yang juga Ketua Harian TKPSDA WS Baru-Kluet, Erwin Ferdinansyah,ST.MT.
Pada sambutan dan arahannya Plt Kepala Dinas Pengairan Aceh menyampaikan apresiasi atas dilaksanakan kegiatan tersebut.
“Kami mengharapkan kegiatan ini bisa menghasilkan output yang positif dan bisa menjadi suatu kegiatan yg menghasilkan rekomendasi atau sebuah sistem pengelolaan sumber daya air di Aceh, khususnya WS Baru-Kluet,” terangnya.
Erwin juga mengungkapkan, apalagi di tengah isu dan tantangan yang ada terhadap pengelolaan sumber daya air, dimana didalamnya ada sejumlah tahapan proses.
“Proses pengelolalan sumber daya air ini melibatkan perencanaan pengembangan, pendayagunaan, konservasi, serta pengendalian daya rusak air untuk manfaat yang berkelanjutan. Kami berupaya melahirkan rekomendasi dan sistem tata kelola SDA yang optimal,” pungkas Erwin.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 34 peserta dari Provinsi dan Kabupaten/Kota di WS Baru – Kluet, baik dari unsur pemerintah maupun nonpemerintah.[]













Discussion about this post