Ketua Panita Pelaksana Kegiatan Dinas Pengairan Aceh Ir.Reza Tanzil,ST.MT mengatakan kegiatan ini bertujuan membahas isu-isu strategis tentang pengelolaan sumber daya air di Provinsi Aceh khususnya WS Teunom-Lambeuso.
BANDA ACEH – Dinas Pengairan Aceh melalui UPTD IV melaksanakan kegiatan Sidang Ke-III (tiga) Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Teunom-Lambeuso Tahun Anggaran 2025 dengan agenda *Pembahasan Isu- Isu Srategis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Teunom-Lambeuso.
Kegiatan dilaksanakan hari Kamis (30/10/2025) di The Pade Hotel, Aceh Besar.
Ketua Panita Pelaksana Kegiatan Dinas Pengairan Aceh Ir.Reza Tanzil,ST.MT mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan WS Teunom-Lambeuso yang bertujuan membahas isu-isu strategis tentang pengelolaan sumber daya air di Provinsi Aceh khususnya WS Teunom-Lambeuso.
“Kegiatan ini nantinya akan menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah terkait pengelolaan air di WS Teunom-Lambeuso. Rekomendasi yang dihasilkan nantinya adalah pertimbangan kepada Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota,” ujarnya.
Kegiatan tersebut tersebut diikuti oleh 26 Peserta dari pemerintah maupun nonpemerintah dari Provinsi dan Kabupaten Aceh Jaya, Pidie dan Aceh Besar. Narasumber antara lain dari Dinas Kehutanan Aceh , Balai PDAS Aceh dan dari Dinas ESDM Aceh.
Yang menjadi pimpinan sidang adalah Ir.Reza Tanzil,ST.MT dari Sekretariat TKPSDA Dinas Pengairan Aceh.
Materi yang disampaikan diantaranya Penyebab dan Dampak Tambang Ilegal di aliran sungai, Penanganan Ilegal Logging terhadap pengelolaan SDA serta pembahasan isu-isu strategis lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air di WS Teunom-Lambeuso.
Kegiatan tersebut sendiri dibuka oleh Plt.Kepala Dinas Pengairan Aceh yang juga Ketua Harian TKPSDA WS Teunom-Lambeuso, Erwin Ferdinansyah,ST.MT.
Pada sambutan dan arahannya Plt Kepala Dinas Pengairan Aceh menyampaikan apresiasi atas dilaksanakan kegiatan tersebut.
“Kami mengharapkan kegiatan ini bisa menghasilkan output yang positif dan bisa menjadi suatu kegiatan yg menghasilkan rekomendasi atau sebuah sistem pengelolaan sumber daya air di Aceh khususnya WS Teunom-Lambeuso,” terang Erwin.
Ia melanjutkan, apalagi di tengah isu dan tantangan yang ada terhadap pengelolaan sumber daya air dimana didalamnya ada proses yang melibatkan perencanaan, pengembangan, pendayagunaan, konservasi, serta pengendalian daya rusak air untuk mencapai manfaat yang berkelanjutan.[]













Discussion about this post