Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
  • Editorial
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home Ekonomi

IDeAS : 13 Perusahaan Tambang Emas Miliki IUP Seluas 24 Ribu Ha di Aceh

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
October 8, 2025
Reading Time: 3 mins read
0
IDeAS : 13 Perusahaan Tambang Emas Miliki IUP Seluas 24 Ribu Ha di Aceh

Total luas wilayah IUP dari 13 Perusahaan Tambang Emas di Aceh mencapai ± 24.045 Ha, tersebar di 6 Kabupaten di Aceh. Tersebar di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Tengah Nagan Raya dan Abdya.

Dari hasil kajian terhadap data Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Aceh, IDeAS (Institute for Development of Acehnese Society) menemukan terdapat 64 IUP komoditas mineral dan batubara (Minerba) di Aceh saat ini dengan luas area ± 110.655 hektare. Dari total 64 IUP tersebut, terdapat 13 IUP tambang emas yang diterbitkan oleh Pemerintah Aceh melalui DPMPTSP Aceh.

Daftar IUP Tambang Emas di Aceh, per Juni 2025:

1. PT Aceh Jaya Alam Mineral 4.877 Ha (Jangka Waktu : 2024 s.d 2032)

2. PT Draba Mineral Internasional – Aceh Tengah, 4.569 Ha (Jangka Waktu : 2022 s.d 2030)

3. PT Magellanic Garuda Kencana – Aceh Barat, 3.250 Ha (Jangka Waktu : 2012 s.d 2032)

4. PT Aceh Jaya Baru Utama 2.362 Ha (Jangka Waktu : 2025 s.d 2033)

5. PT Abdya Mineral Prima 2.319 Ha (Jangka Waktu : 2025 s.d 2033)

6. PT Alexa Tambang Abadi 1.826 Ha (Jangka Waktu : 2024 s.d 2032)

7. PT Selatan Aceh Emas 1.648 Ha (Jangka Waktu : 2022 s.d 2030)

8. PT Pegasus Mineral Nusantara 1.008 Ha (Jangka Waktu : 2022 s.d 2030)

9. PT Bersama Sukses Mining 752 Ha (Jangka Waktu : 2024 s.d 2029)

10. PT SamaSama Praba Denta 605 Ha (Jangka Waktu : 2024 s.d 2032)

11. PT Acsel Makmur Alam 577 Ha (Jangka Waktu : 2024 s.d 2032)

12. Koperasi Putera Puteri Aceh 195 Ha (Jangka Waktu : 2010 s.d 2029)

13. CV Blang Leumak Raya 57 Ha (Jangka Waktu : 2024 s.d 2029)

Data IDeAS, diolah berdasarkan publikasi Dinas ESDM Aceh, per Juni 2025.

Total luas wilayah IUP dari 13 Perusahaan Tambang Emas tsb mencapai ± 24.045 Ha, tersebar di 6 Kabupaten di Aceh. Di Kabupaten Aceh Selatan 4 IUP, Aceh Jaya 3 IUP, Aceh Barat 2 IUP, Aceh Tengah 2 IUP, Nagan Raya 1 dan Abdya 1 IUP.

Kita juga menganalisis bahwa mayoritas seluruh IUP tersebut diterbitkan dalam masa satu tahun terakhir (2024-2025). Tahun 2025 terbit 2 IUP (PT Aceh Jaya Baru Utama & PT Abdya Mineral Utama), tahun 2024 lalu terbit 6 IUP yaitu ; PT Aceh Jaya Alam Mineral, PT Alexa Tambang Abadi, PT Bersama Sukses Mining, PT Sama² Praba Denta, PT Acsel Makmur Alam dan CV Blang Leumak Raya.

Selanjutnya, tahun 2022 terbit 3 IUP yaitu; PT Draba Mineral Internasional, PT Selatan Aceh Emas dan PT Pegasus Mineral Nusantara. Sementara dua IUP lagi sudah terbit belasan tahun lalu, tahun 2012 terbit IUP PT Magellanic Garuda Kencana dan tahun 2010 terbit IUP Koperasi Putera Puteri Aceh.

Fenomena maraknya temuan tambang emas ilegal di Aceh saat ini serta maraknya penerbitan IUP khususnya tambang emas oleh Pemerintah Aceh dalam kurun waktu satu tahun terakhir tentunya memunculkan berbagai indikasi serta asumsi di kalangan masyarakat.

“Jangan-jangan kebijakan penertiban tambang emas ilegal yang penambangnya masyarakat secara luas itu nantinya untuk diberikan IUP kepada perusahaan atau korporasi besar, semoga saja tidak.”

Oleh karena itu, kita berkesimpulan bahwa ;

1. Pemerintah Aceh sebaiknya untuk sementara waktu perlu menerapkan kembali moratorium penerbitan IUP Minerba seperti yang pernah dilakukan sejak tahun 2014 s.d 2018 lalu, di masa Gubernur Zaini Abdullah dan awal periode kedua Gubernur Irwandi Yusuf. Di sisi lain, penertiban tambang ilegal juga terus dilakukan sampai tuntas hingga terbitnya kepastian regulasi terkait pertambangan rakyat di Aceh.

2. Selain penertiban tambang ilegal, pengawasan terhadap aktivitas eksplorasi maupun produksi 64 Perusahan yang memiliki IUP sektor Minerba juga harusnya dilakukan oleh DPRA maupun pihak Eksekutif secara berkala. Jangan sampai seluruh pemilik IUP tersebut juga melakukan penyalahgunaan IUP dalam area WIUP. Jangan sampai terjadi lagi izin yang diterbitkan untuk bijih besi atau tembaga, dsb, tapi yang ditambang justru emas.

3. Qanun Aceh No.15/2013 j.o Qanun Aceh No.15/2017 tentang Minerba agar dapat segera dilakukan revisi kembali untuk mengakomodir isu terkait Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) serta Izin Pertambangan Rakyat (IPR) serta penyesuaian dengan UU Minerba terbaru yaitu UU No.2/2025.

4. Demikian juga dengan agenda revisi UU No.11/2006 (UUPA), perlu perhatian khusus terkait tata kelola minerba di Aceh serta sinkronisasi antara UUPA dengan UU Minerba terbaru yaitu UU No.2/2025 supaya tidak lagi terjadi tumpang tindih regulasi atau konflik kewenangan antara pusat dan daerah di kemudian hari. Sekian!

Banda Aceh, 08 Oktober 2025

Munzami Hs, Direktur IDeAS

ShareTweetSendShare

Related Posts

Industri Ayam Petelur Tiongkok dan Upaya Mualem Memerdekakan Aceh dari Medan
Editorial

Industri Ayam Petelur Tiongkok dan Upaya Mualem Memerdekakan Aceh dari Medan

October 15, 2025
Gubernur Aceh Kunjungi Peternakan Telur Terbesar di Henan, Tiongkok
Ekonomi

Gubernur Aceh Kunjungi Peternakan Telur Terbesar di Henan, Tiongkok

October 14, 2025
Gubernur Mualem Lantik Dewan Ekonomi Aceh
Ekonomi

Gubernur Mualem Lantik Dewan Ekonomi Aceh

October 10, 2025
Menatap Aceh dari Halaman Depan
Ekonomi

Menatap Aceh dari Halaman Depan

October 7, 2025
Wagub Aceh Dorong Generasi Muda Melek Pasar Modal Syariah
Daerah

Wagub Aceh Dorong Generasi Muda Melek Pasar Modal Syariah

October 3, 2025
Bank Aceh, Aset Besar Laba Tertinggal: Analisis Komparatif Laporan Keuangan Tiga Bank Daerah
Ekonomi

Bank Aceh, Aset Besar Laba Tertinggal: Analisis Komparatif Laporan Keuangan Tiga Bank Daerah

October 2, 2025
Next Post
Bangunan Bersejarah yang Hilang di Kota Banda Aceh

Bangunan Bersejarah yang Hilang di Kota Banda Aceh

Pegawai PPPK Berharap Gaji Segera Dibayar setelah APBA-P Disahkan

Permendagri 14 Tahun 2025 Tegaskan Keadilan dan Kesetaraan Dalam Pemberian TPP ASN

Discussion about this post

Recommended Stories

Ketua DPD Demokrat Aceh Target Peroleh 13 Kursi DPRA dan 78 Kursi DPRK 

July 6, 2025
Bupati Aceh Besar dan BRI Salurkan 500 Tas Sekolah untuk Siswa

Bupati Aceh Besar dan BRI Salurkan 500 Tas Sekolah untuk Siswa

September 11, 2025
Gubernur Aceh Temui Menteri Koperasi di Jakarta

Gubernur Aceh Temui Menteri Koperasi di Jakarta

September 15, 2025

Popular Stories

  • Tingkat Pengangguran Usia Muda Tinggi, Indonesia Berjuang Ciptakan Lapangan Kerja

    Prabowo Segera Bentuk Tim Reformasi Polri, Bentuk Juga Komisi Investigasi Insiden Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari ini Presiden Prabowo akan Reshuffle Kabinet, Beredar Sejumlah Nama Menteri Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Oase
  • Sejarah
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?