Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home News

Bink-vho Grup Musik Diaspora Aceh, Banyak Mendapat Undangan Manggung di Luar Negeri

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
August 24, 2025
Reading Time: 3 mins read
0
Bink-vho Grup Musik Diaspora Aceh, Banyak Mendapat Undangan Manggung di Luar Negeri

Dalam setiap penampilan, grup musik Aceh Bink Vho selalu meramu dengan tari seudati, saman, atraksi debus dan dan alat musik traditional Aceh dengan para pelajar dan diaspora Aceh di Australia.

BANDA ACEH – Bink-vho, Grup Musik Aceh yang kembali mendapat undangan Tampil di luar negeri, tanggal 29 Agustus akan tampil di Johor, Malaysia, bulan November 2025 diundang ke Belanda dan ada juga undangan dari Rusia.

Bink-vho terus berkarya, walaupun tidak ada dukungan dari pemerintah, tapi mereka tetap bisa konser ke luar negeri untuk mewakili Acèh Indonesia, bulan ini kita gagal memenuhi undangan ke Perancis dan Philipina, karena terkendala dana.

Tahun-tahun lalu, Bink-vho konser di Australia dan Malaysia, dan awal bulan tahun depan akan kembali lagi tampil di Benua Kangguru, sebelum itu sejak 2012 sering manggung di Sidney, Melbourne Australia. Tahun 2017 dan 2019 keliling Western Austrlia.

Dalam setiap penampilan, grup musik Aceh Bink Vho selalu meramu dengan tari seudati, saman, atraksi debus dan dan alat musik traditional Aceh dengan para pelajar dan diaspora Aceh di Australia, juga berkolaborasi dengan Indonesia Community lainnya seperi Jawa, Sunda, Padang dan Batak serta Indonesia timur seperti NTB dalam mempromosikan budaya Indonesia.

“Saat Covid, tidak ada sama sekali tidak ada job manggung, kami hanya latihan dan sesekali bertemu,” kenang Zulfadli Kawom.

“Bukan kami tidak mau tampil di daerah, masalah klasiknya adalah tidak jelas honournya (selalu tidak ada kontrak) alias dibawah tangan, daripada kami memgeluh dan kecewa, lebih baik menjaga hati. Berbeda sekali dengan Event Organizer di luar negeri, mereka tidak menunggu keringat kita kering,” ujarnya.

Tema-tema lagu banyak diadaptasi dari cerita rakyat, mitos dan sejarah dan budaya Aceh.

“Biasanya kami melatih anak-anak diaspora Indonesia belajar Tari Saman dan alat musik tradisi Aceh ke mereka” kata Zulfadli Kawom, salah seorang personil Bink Vho.

Pernah Full Show Selama Tiga Bulan di Australia.

Berhubung personilnya banyak tinggal di luar negeri diantaranya Malaysia dan Australia, kadang grup musik ini latihannya online dengan teman-teman lain yang tinggal di Aceh.

“Kebetulan semua personil Bink-vho bisa mengajar seni tradisi Aceh selain bisa.main musik mereka juga bisa menari. Pemerintah daerah tahu apa yang kami perbuat di luar negeri, tapi seperti menutup mata, seolah tak peduli, tapi tetap, kami jalan sendiri menembus batas, kami sudah komitmen mewakafkan diri untuk promosi seni dan budaya Aceh sekaligus untuk promo wisata Acèh di luar negeri,” kata Zulfadli Kawom, yang diwawancarai di sebuah kedai kopi di Banda Aceh.

Riwayat Terbentuknya Grup Musik Aceh Bink-vho

Bink-vho band didirikan pada pada tahun 1980-an di Pusong Lama, Koya Lhokseumawe, dibentuk oleh beberapa orang, yaitu vocalnya Taufik Zulfiadi (Didi), Azwar (Bugel), Gitarisnya Yudhi, Bassnya oleh Rizal (Wok), keyboard oleh Fadhil (almarhum), drum oleh Rijal (almarhum).

Pada 1980-an Bink-vho banyak merebut juara baik di Aceh dan sekitarnya. Bink-vho sendiri diambil dari nama kepiting dan dalam hikayat Jugi Tapa.

Dalam hikayat itu dikisahkan, bahwasanya Bink-vho (penulisan umum Aceh yang disepakati: bieng pho), demi membuat kebaikan harus rela cacat seumur masa dihatam oleh gagang pancing Banta Amad, saat dia sedang memancing di tepi muara, Kuala Dewa, Krueng Mane, Aceh Utara (Legenda Jugi Tapa, cerita rakyat Sawang-Krueng Mane).

Mengapa Harus Bink-vho?

Setiap hari Bink-vho kalau keluar dari sarangnya mencari makan selalu berbagi rizki. Ia selalu memanggil temannya untuk merapat. “sakeet mangat saban ta rasa”.

Itulah filosofinya Bink-vho, dan personil bink-vho pun sangat solid, yang memisahkan mereka adalah kematian, dua personil bink-vho mininggal lalu digantikan oleh junior bink-vho.

Generasi Bink-vho

Pada tahun 2005, bergabunglah Teuku Emi Syamsyumi menjadi vocalis Bink-vho yang baru juga Erwin personil generasi kedua.

Bink-vho mulai lagi naik panggung di beberapa daerah, namun kembali terhenti pada tahun 2008 karena Teuku Emi harus berhijrah ke Sydney Australia.

Pada tahun 2015, Bink-vho kembali berkiprah dan membuat album perdana yang diberi judul ‘Cut Nyak Dhien’.

Bink-vho juga lagi sibuk mempersiapkan album nasional pertama yang bertaju She Love Me, yang akan bekerjasama dengan Luncai Emas Malaysia, sebuah label di Malaysia.

Personilnya menyebar, karena ada kerja dan bisnis masing-masing, ada yang tinggal di Malaysia, ada juga yang tinggal di Lhokseumawe.

Kalau latihannya biasanya online, lalu dua atau tiga hari sebelum tampil, mereka akan menyewa studio di luar negeri misalnya Malaysia, Australia.

Bink-vho Band sekarang.

Vocal: Teuku Emi Syamsyumi Vocal 1 dan Guitar 2, Zulfadli Kawom:Vocal 2 dan Rapai, Lead Gitar: Fadlul Sunni, Bass: Munzil, Rapa-i: Erwin Genderang: Romi Pasla. Surune kale: Iqbal.

Karena personilnya dari berbagai latar belakang dan suku di Aceh, hingga mempengaruhi karya mereka.

Khusus penampilan di Austin Stadium, Johor, Malaysia tanggal 28 Agustus ini, kita koloborasi dengan KanDe Band dan Sanggar Seni Cut Meutia.

“Di luar negeri kami dikira musisi dari Mediteranian, malah disangka dari India, Pakistan, Libanon, Arab dan Yaman, mungkin indatu kita dari sana ya?” markas kami juga juga sering pindah, kadang di Lhokseumawe, kadang di Banda Aceh, kadang di Malaysia, kadang di Australia, tapi saat ini mabesnya tetap di Kota Lhoksukon, Aceh Utara, untuk managemennya, tutup Zulfadli Kawom sambil tertawa lebar.[]

Tags: AcehMusik
ShareTweetSendShare

Related Posts

TA Khalid: Baleg DPR Setujui Revisi UUPA Masuk Prolegnas Prioritas, Disahkan di Paripurna 17 September
News

TA Khalid: Baleg DPR Setujui Revisi UUPA Masuk Prolegnas Prioritas, Disahkan di Paripurna 17 September

September 10, 2025
Pemko Banda Aceh Bantah Anggaran Medsos untuk Buzzer
Daerah

Pemko Banda Aceh Bantah Anggaran Medsos untuk Buzzer

September 10, 2025
Dirut BPRS Mustaqim Kunjungi Dirut Bank Aceh, Komit Perkuat Layanan Perbankan bagi Masyarakat Aceh
Daerah

Dirut BPRS Mustaqim Kunjungi Dirut Bank Aceh, Komit Perkuat Layanan Perbankan bagi Masyarakat Aceh

September 10, 2025
Menko Yusril : Pemerintah Pasti Akan Merespons Positif 17+8 Tuntutan Rakyat
Nasional

Kunjungi Rutan Polda Metro Jaya, Menko Yusril dan Wamenko Otto Dialog dengan Delpedro Marhaen

September 10, 2025
Pemko Banda Aceh Anggarkan Rp679 Juta untuk Konten Instagram-TikTok
Daerah

Pemko Banda Aceh Anggarkan Rp679 Juta untuk Konten Instagram-TikTok

September 10, 2025
MaTA : Pengelolaan Anggaran Pemko Banda Aceh Boros
Daerah

MaTA : Pengelolaan Anggaran Pemko Banda Aceh Boros

September 10, 2025
Next Post
Cancel Culture: Ketika Moral Diadili di Kolom Komentar

Cancel Culture: Ketika Moral Diadili di Kolom Komentar

Memoar Satu Tahun Mengenang Berpulangnya Tu Sop Jeunieb: Ikhtiar Memperbaiki Masyarakat

Memoar Satu Tahun Mengenang Berpulangnya Tu Sop Jeunieb: Ikhtiar Memperbaiki Masyarakat

Discussion about this post

Recommended Stories

Anwar Ibrahim kunjungi Indonesia: bahas TKI dan buruh sawit

January 9, 2023
Demonstrasi Damai dan Ancaman Provokator: Melindungi Nyawa dengan Kesadaran Teoritis sekaligus Kolektif

Demonstrasi Damai dan Ancaman Provokator: Melindungi Nyawa dengan Kesadaran Teoritis sekaligus Kolektif

August 30, 2025
Kedai Kopi Pertama di Aceh: Antara Pengaruh Ottoman dan Budaya Perantauan Tionghoa

Kedai Kopi Pertama di Aceh: Antara Pengaruh Ottoman dan Budaya Perantauan Tionghoa

July 19, 2025

Popular Stories

  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari ini Presiden Prabowo akan Reshuffle Kabinet, Beredar Sejumlah Nama Menteri Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanah Wakaf Tidak Boleh Dikuasai Negara (Suara dari Blang Padang untuk Keadilan Syariat)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Oase
  • Sejarah
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?