Batujajar – Presiden RI Prabowo Subianto menganugerahkan kenaikan pangkat kehormatan menjadi Jenderal (HOR) bintang empat kepada lima tokoh purnawirawan TNI. Nama-nama besar seperti Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BIN Muhammad Herindra, hingga Gubernur legendaris DKI Jakarta (Alm) Ali Sadikin masuk dalam daftar penerima.
Penganugerahan ini diberikan sebagai penghargaan atas jasa besar mereka dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Prosesi penyematan tanda pangkat kehormatan itu digelar dalam upacara militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Batujajar, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
Presiden Prabowo tampak menyematkan langsung tanda pangkat bintang empat kepada para tokoh tersebut. Untuk (Alm) Ali Sadikin, gelar kehormatan diterima oleh putranya, Boy Sadikin. Begitu pula gelar untuk Muhammad Yunus Yosfiah yang diwakili oleh putranya.
Deretan Jenderal Kehormatan Baru
Berikut adalah lima tokoh yang menerima anugerah Jenderal Kehormatan (HOR) dari Presiden Prabowo:
- Sjafrie Sjamsoeddin (Menteri Pertahanan RI)
- Muhammad Herindra (Kepala Badan Intelijen Negara)
- (Alm) Ali Sadikin (Gubernur DKI Jakarta 1966–1977 & Sesepuh Marinir)
- Agus Sutomo (Mantan Danjen Kopassus & Dirut PT Agrinas Palma Nusantara)
- Muhammad Yunus Yosfiah (Mantan Menteri Penerangan era B.J. Habibie.
Profil Para Tokoh Penerima Gelar
Sjafrie Sjamsoeddin dan M. Herindra dikenal sebagai orang dekat Presiden Prabowo dan saat ini menduduki posisi kunci di kabinet. Sjafrie, peraih Adhi Makayasa 1974, kini menjabat Menhan. Sementara Herindra, lulusan terbaik Akmil 1987, menjabat Kepala BIN. Keduanya memiliki rekam jejak cemerlang di berbagai posisi strategis TNI.
(Alm) Ali Sadikin, atau yang akrab disapa Bang Ali, merupakan tokoh nasional dan sesepuh Korps Marinir. Jasanya tak hanya di dunia militer, tetapi juga sebagai Gubernur yang sukses membangun Jakarta.
M. Yunus Yosfiah adalah veteran Perang Seroja yang pernah menjabat Menteri Penerangan di era Presiden Habibie. Salah satu kebijakannya yang paling diingat adalah menghentikan penayangan film G30S/PKI pada tahun 1998.
Adapun Agus Sutomo merupakan purnawirawan dengan karier gemilang yang pernah menjabat Danpaspampres, Danjen Kopassus, hingga Pangdam Jaya. Kini, ia dipercaya memimpin PT Agrinas Palma Nusantara. []
Discussion about this post