Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home Oase

Teladan Rasulullah sebagai Fondasi Etika Politik dan Sosial dalam Momentum Maulid Nabi

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
September 1, 2025
Reading Time: 2 mins read
0
Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

Abina Abdul Muhaimin, S.Sos., M.H, gure Dayah yang aktif dalam politik.

Rasulullah SAW bukan hanya sosok pemimpin agama, tetapi juga negarawan, pemimpin masyarakat, sekaligus teladan moral. Beliau berhasil membangun tatanan sosial yang adil dan sistem politik yang berlandaskan pada nilai-nilai etika.

Oleh: Abina Abdul Muhaimin, S.Sos., M.H, gure Dayah yang aktif dalam politik.

Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahun selalu menghadirkan nuansa religius, syiar Islam, dan kecintaan umat kepada Rasulullah. Namun, perayaan maulid tidak boleh hanya sebatas seremoni tradisi, melainkan harus menjadi ruang refleksi untuk meneladani akhlak Nabi sebagai fondasi kehidupan, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun politik.

Rasulullah SAW bukan hanya sosok pemimpin agama, tetapi juga negarawan, pemimpin masyarakat, sekaligus teladan moral. Beliau berhasil membangun tatanan sosial yang adil dan sistem politik yang berlandaskan pada nilai-nilai etika. Dalam sirah nabawiyah, kita melihat bagaimana Nabi menegakkan keadilan, mengedepankan musyawarah, menghargai perbedaan, serta menjadikan akhlak mulia sebagai dasar setiap kebijakan.

Dalam konteks politik kekinian, umat Islam dihadapkan pada tantangan besar: krisis keteladanan. Politik sering dipandang hanya sebatas perebutan kekuasaan, bahkan tak jarang dipenuhi intrik, fitnah, dan kepentingan pragmatis. Padahal, Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa politik adalah amanah, sebuah sarana untuk menyejahterakan umat dan menegakkan keadilan.

Momentum Maulid seharusnya menjadi pengingat bahwa etika politik harus berangkat dari akhlak Nabi. Beliau tidak pernah berbohong kepada umatnya, tidak menyalahgunakan amanah, dan selalu mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi. Prinsip inilah yang mendesak untuk dihidupkan kembali dalam panggung politik tanah air, terutama di Aceh yang memiliki warisan keislaman kuat.

Di bidang sosial, Rasulullah SAW menekankan pentingnya persaudaraan, kasih sayang, dan kepedulian. Beliau hadir bukan untuk memperkaya diri atau kelompok tertentu, melainkan untuk mempersatukan umat. Dalam masyarakat yang semakin terpolarisasi oleh perbedaan politik, suku, bahkan pandangan keagamaan, teladan Nabi harus dijadikan perekat.

Maulid Nabi seharusnya menjadi momen menghidupkan kembali ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah. Tradisi kenduri maulid di Aceh, misalnya, jangan hanya dilihat sebagai acara makan bersama, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan penguatan solidaritas sosial.

Sebagai gure dayah yang terlibat dalam dinamika politik, saya meyakini bahwa ulama dan lembaga pendidikan Islam memiliki peran penting dalam menyalurkan spirit Maulid ke ranah praksis. Ulama bukan hanya penjaga akidah, tetapi juga pemberi arah moral dalam kehidupan sosial-politik. Dayah dapat menjadi pusat pembinaan kader berakhlak, yang kelak tampil sebagai pemimpin berintegritas.

Rasulullah telah bersabda bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak. Maka, politik tanpa akhlak adalah kehampaan, dan sosial tanpa akhlak adalah kehancuran. Momentum Maulid harus menjadi titik balik untuk meneguhkan bahwa teladan Rasulullah adalah fondasi utama bagi pembangunan bangsa dan daerah.

Kesimpulannya bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya nostalgia sejarah, tetapi juga energi spiritual dan moral untuk masa depan. Jika teladan Rasulullah benar-benar dihidupkan, maka politik kita akan beretika, sosial kita akan berkeadilan, dan masyarakat kita akan kembali pada jalan persaudaraan.

Oleh karena itu, mari kita jadikan perayaan Maulid sebagai momentum merevolusi cara pandang terhadap politik dan sosial: dari yang pragmatis menjadi berakhlak, dari yang individualis menjadi penuh solidaritas. Dengan demikian, kita tidak hanya merayakan kelahiran Rasulullah, tetapi juga menghidupkan kembali risalah yang beliau wariskan untuk umat manusia.

ShareTweetSendShare

Related Posts

Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh
Ekonomi

Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

September 10, 2025
Orkestrasi Tiongkok: Parade Militer dan kehadiran Prabowo
Dunia

Orkestrasi Tiongkok: Parade Militer dan kehadiran Prabowo

September 6, 2025
Hipotesis Peristiwa Proklamasi
Daerah

Bendera-bendera di Aceh

September 6, 2025
Ketika Opini “Masih Adakah Ulama Alumni Dayah” Memasuki Wilayah Kebenaran Baru
Daerah

“Teungku, Dayah Mana yang Aman dari Bully?” Melindungi Anak dari Perundungan

September 6, 2025
Jepang Maju dengan Melakukan Reformasi Sosial, Dimulai Tahun 1919
Dunia

Jepang Maju dengan Melakukan Reformasi Sosial, Dimulai Tahun 1919

September 4, 2025
Aceh dalam Geopolitik Global
Daerah

Aceh dalam Geopolitik Global

September 3, 2025
Next Post
Sarat Makna Filosofis, Artwork Aceh Film Festival 2025 Diperkenalkan

Sarat Makna Filosofis, Artwork Aceh Film Festival 2025 Diperkenalkan

Dengarkan Aspirasi Tokoh Lintas Agama, Presiden Prabowo Komit Perjuangkan RUU Perampasan Aset

Dengarkan Aspirasi Tokoh Lintas Agama, Presiden Prabowo Komit Perjuangkan RUU Perampasan Aset

Discussion about this post

Recommended Stories

Tanah Wakaf Tidak Boleh Dikuasai Negara.

Tanah Wakaf Tidak Boleh Dikuasai Negara (Suara dari Blang Padang untuk Keadilan Syariat)

July 9, 2025
PKK Aceh Barat Gelar Sosialisasi Pola Asuh Anak, Afrida Novialia Berharap Tidak Ada Lagi Kasus Kekerasan Terhadap Anak

PKK Aceh Barat Gelar Sosialisasi Pola Asuh Anak, Afrida Novialia Berharap Tidak Ada Lagi Kasus Kekerasan Terhadap Anak

August 7, 2025

Prabowo dan SBY Sapa Masyarakat Aceh di Warung Kopi

July 3, 2025

Popular Stories

  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari ini Presiden Prabowo akan Reshuffle Kabinet, Beredar Sejumlah Nama Menteri Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanah Wakaf Tidak Boleh Dikuasai Negara (Suara dari Blang Padang untuk Keadilan Syariat)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Oase
  • Sejarah
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?