Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home News

Fraksi Partai Demokrat Soroti Tantangan Pembangunan Aceh dalam Pendapat Akhir atas Pertanggungjawaban APBA 2024

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
July 31, 2025
Reading Time: 2 mins read
0
Fraksi Partai Demokrat Soroti Tantangan Pembangunan Aceh dalam Pendapat Akhir atas Pertanggungjawaban APBA 2024

Fraksi Partai Demokrat DPR Aceh menilai bahwa pelaksanaan pembangunan di Aceh masih menghadapi berbagai tantangan serius.

Banda Aceh – Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh dinamika, baik dalam konteks politik maupun pembangunan. Pemilihan umum nasional dan daerah yang baru saja kita lalui menjadi titik penentu arah masa depan bangsa, sekaligus menjadi masa transisi menuju Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang baru di tingkat nasional dan daerah, termasuk Aceh.

Namun demikian, Fraksi Partai Demokrat DPR Aceh menilai bahwa pelaksanaan pembangunan di Aceh masih menghadapi berbagai tantangan serius, seperti tingginya tingkat pengangguran terbuka, ketimpangan ekonomi, rendahnya daya serap anggaran, dan mutu pelayanan publik yang belum optimal.

Hal ini disampaikan oleh Romi Syah Putra, S.E, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Aceh dalam Rapat Paripurna DPR Aceh, Kamis, pada (31/7/2025) saat menyampaikan Pendapat Akhir Fraksi Partai Demokrat terhadap Rancangan Qanun Aceh tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBA Tahun Anggaran 2024, di Gedung DPR Aceh.

“Pertanggungjawaban pelaksanaan APBA 2024 bukan semata-mata bentuk administratif, namun menjadi cerminan efektivitas pemerintahan dalam menghadirkan kemaslahatan bagi rakyat Aceh,” tegas Romi Syah Putra.

Fraksi Partai Demokrat menyampaikan apresiasi kepada Badan Anggaran DPR Aceh serta Pemerintah Aceh yang telah menyampaikan pendapat dan jawaban atas Rancangan Qanun tersebut.

Sekretaris Fraksi Demokrat Romy Syah Putra menyerahkan pendapat akhir fraksi kepada pimpinan DPRA

Setelah mencermati dan mendalami substansi pokok yang disampaikan, Fraksi Demokrat menilai masih terdapat sejumlah aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian lebih serius.

Beberapa poin sikap dan rekomendasi Fraksi Partai Demokrat antara lain:

1. Penguatan Pendapatan Asli Aceh dan Dana Otsus

Fraksi Demokrat mendukung peningkatan Pendapatan Asli Aceh secara sistematis serta perjuangan untuk mempermanenkan Dana Otonomi Khusus menjadi 2,5% dari plafon Dana Alokasi Umum nasional, sesuai Pasal 183A UU Pemerintahan Aceh.

2. Fokus pada Sektor Pendidikan

Fraksi Demokrat menegaskan pentingnya optimalisasi anggaran pendidikan, khususnya untuk peningkatan kualitas guru, pelatihan, sertifikasi, dan pemberian beasiswa bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

3. Penguatan Keuangan Syariah untuk Ekonomi Rakyat

Fraksi Demokrat mendorong agar keberadaan bank syariah di Aceh lebih fokus pada pembiayaan produktif bagi sektor UMKM, petani, dan nelayan, bukan sekadar menggantikan sistem konvensional tanpa inovasi nyata.

4. Percepatan Pengentasan Kemiskinan

Dengan angka kemiskinan ekstrem yang masih tinggi (12,33% per Maret 2025), Pemerintah Aceh diminta untuk meningkatkan kualitas dan ketepatan program bantuan usaha mikro, fasilitasi modal, pelatihan keterampilan, serta penyediaan rumah layak huni.

5. Pemerataan Pembangunan Daerah

Fraksi Demokrat menekankan pentingnya keadilan dalam pembangunan, terutama untuk wilayah pedalaman dan pesisir. Anggaran 2025 harus lebih berpihak pada sektor riil seperti pertanian, perikanan, perkebunan rakyat, dan peternakan.

6. Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Penurunan Stunting

Dengan angka stunting mencapai 28,6% (SSGI 2024), Aceh termasuk lima besar tertinggi di Indonesia. Fraksi Demokrat mendorong peningkatan alokasi dan pengawasan anggaran penanggulangan stunting melalui sinergi lintas sektor.

Fraksi Partai Demokrat DPR Aceh berharap bahwa hasil pembahasan Rancangan Qanun ini menjadi pijakan untuk memperbaiki efektivitas pelaksanaan APBA ke depan, serta menciptakan pemerintahan yang lebih responsif dan berpihak kepada rakyat.[]

Tags: DPRAFraksi Partai DemokratRapat paripurna DPRARomy Syah Putra
ShareTweetSendShare

Related Posts

Kemenko Infra Adakan Rakor di Aceh, AHY Bahas Empat Agenda Penting Pascabencana
Nasional

Kemenko Infra Adakan Rakor di Aceh, AHY Bahas Empat Agenda Penting Pascabencana

December 19, 2025
Cerita Korban Banjir Aceh di Cot Ara: Harapan pada Sawah yang Terkubur Lumpur
Daerah

Cerita Korban Banjir Aceh di Cot Ara: Harapan pada Sawah yang Terkubur Lumpur

December 19, 2025
Pemadaman Listrik Berkepanjangan di Aceh, Warga Sebut Pelanggaran Hak Rakyat
Daerah

Pemadaman Listrik Berkepanjangan di Aceh, Warga Sebut Pelanggaran Hak Rakyat

December 17, 2025
YARA: Negara Mampu Tangani Bencana Hidrometeorologi, Data Jadi Kunci Pemulihan
Nasional

YARA: Negara Mampu Tangani Bencana Hidrometeorologi, Data Jadi Kunci Pemulihan

December 17, 2025
YARA Desak Presiden Bentuk Kembali BRR Tangani Bencana Banjir Aceh, Sumut, dan Sumbar
Daerah

YARA Desak Presiden Bentuk Kembali BRR Tangani Bencana Banjir Aceh, Sumut, dan Sumbar

December 14, 2025
Penanganan Bencana Lambat di Aceh Bisa Picu Ideologi Perlawanan
Daerah

Penanganan Bencana Lambat di Aceh Bisa Picu Ideologi Perlawanan

December 14, 2025
Next Post
Pengusaha Warkop Aceh Dibebaskan dari Tuntutan Vidio.com, Arif Fadillah: “Sudah Bisa Nobar Lagi, Asal Sesuai Aturan.”

Pengusaha Warkop Aceh Dibebaskan dari Tuntutan Vidio.com, Arif Fadillah: “Sudah Bisa Nobar Lagi, Asal Sesuai Aturan."

Harga Gabah di Aceh Besar Tembus Rp 8.500 per Kilogram, Faktor Penurunan Produktifitas Lahan

Harga Gabah di Aceh Besar Tembus Rp 8.500 per Kilogram, Faktor Penurunan Produktifitas Lahan

Discussion about this post

Recommended Stories

Daud Beureueh: dari Rekognisi ke Rekonsiliasi

Timnas Milik Siapa?

October 22, 2025
Cokbang, Cokelat Lokal Sabang yang Jadi Buruan Wisatawan

Cokbang, Cokelat Lokal Sabang yang Jadi Buruan Wisatawan

November 8, 2025
Dokumen Qanun APBK Banda Aceh Hilang di Situs Pemko Banda Aceh

Dokumen Qanun APBK Banda Aceh Hilang di Situs Pemko Banda Aceh

September 16, 2025

Popular Stories

  • Tingkat Pengangguran Usia Muda Tinggi, Indonesia Berjuang Ciptakan Lapangan Kerja

    Prabowo Segera Bentuk Tim Reformasi Polri, Bentuk Juga Komisi Investigasi Insiden Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji PPPK Aceh Macet Hampir 4 Bulan, Ribuan ASN Hidup dengan Utang Karena APBA-P Tak Kunjung Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Sejarah
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?