SBY menekankan bahwa 20 tahun perdamaian Aceh harus menjadi momentum evaluasi bersama untuk mengidentifikasi kebijakan yang telah berhasil, hambatan yang masih ada, dan apa yang perlu disempurnakan.
Cikeas – Wali Nanggroe Aceh, PYM. Tgk. Malek Mahmud Alhaytar menemui Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rombongan diterima di Galeri lukis “Cikeas Art Gallery”, dan melakukan dialog di “SBY Art Studio”.
Pertemuan yang di fasilitasi oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya tersebut berjalan hangat dan penuh keakraban. Sebelum memulai dialog, rombongan Wali Nanggroe yang dipimpin Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah diajak berkeliling melihat koleksi lukisan hasil karya SBY yang telah ditekuni sejak 2021.
Kedua tokoh perdamaian Aceh ini kembali bernostalgia mengingat proses perdamaian Aceh yang telah memasuki dua dekade. Pertemuan tersebut juga membahas perihal revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA), termasuk pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus).
SBY menekankan bahwa 20 tahun perdamaian Aceh harus menjadi momentum evaluasi bersama untuk mengidentifikasi kebijakan yang telah berhasil, hambatan yang masih ada, dan apa yang perlu disempurnakan, sehingga rekomendasi perbaikan dapat diformulasikan dengan tepat.
“Jadikan ini sebagai momen Kontemplasi. Melakukan evaluasi mana yang perlu disempurnakan. Perdamaian bukan tujuan akhir, ia adalah jalan menuju Kesejahteraan masyarakat Aceh. ‘Peace to Prosperity'”. ungkap nya.
Ia menambahkan bahwa jika diperlukan nantinya, ia bersedia bersama-sama Wali Nanggroe dan Pemerintah Aceh untuk menyampaikan kepada Presiden Prabowo usulan rekomendasi yang telah ditelaah secara menyeluruh.
Sementara itu, Wali Nanggroe menyampaikan bahwa revisi UUPA merupakan agenda strategis untuk keberlanjutan pembangunan dan penguatan perdamaian di Aceh.
“Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk memastikan revisi UUPA dan evaluasi pelaksanaan Otsus berjalan baik dan mendapat dukungan berbagai pihak, termasuk dukungan pak SBY yang memiliki peran besar dalam perdamaian Aceh,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah mewakili pemerintah Aceh mengucapkan terimakasih terhadap perhatian dan kepedulian Pak SBY untuk Aceh selama ini, serta menyambut baik dukungan beliau terhadap penguatan Kekhususan Aceh.
“Dukungan dan pendampingan dari Bapak SBY sangat berarti bagi Aceh. Sesuai arahan bapak, kami akan segera mempersiapkan langkah-langkah lanjutan untuk mempercepat proses ini,” ujarnya.
Turut hadir mendampingi Bapak SBY, Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, Stafsus MenEkraf, Rian Syaf, Ketua DPD Demokrat Aceh, Muslim, Anggota DPR-RI, H.T. Ibrahim, dan Ketua Fraksi Demokrat Aceh, Arif Fadillah.
Sementara Wali Naggroe didampingi oleh Wakil Gubernur, Fadhlullah, Sekjen Partai Aceh, Tgk. Aiyub Abbas, dan beberapa tokoh Akademisi antara lain Prof. Husni Jalil, Prof. Herman Fithra, Prof. Ishak Hasan, Prof. Syahrizal, dan Dr. Rustam Effendi.
Discussion about this post