TINJAUAN.ID
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
  • Home
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Oase
  • Liputan Khusus
No Result
View All Result
TINJAUAN.ID
No Result
View All Result
Home Laporan dan Analisis

Kesenjangan Picu Tingginya Angka Kemiskinan di Beberapa Kabupaten di Aceh

TINJAUAN AH by TINJAUAN AH
July 6, 2025
Reading Time: 3 mins read
0

Data BPS Aceh terkini menunjukkan bahwa angka kemiskinan di beberapa kabupaten di Provinsi Aceh masih cukup tinggi di atas rata-rata provinsi sebesar 15,05 persen. Beberapa kabupaten dengan persentase kemiskinan tertinggi antara lain Kabupaten Aceh Singkil 19,18 persen, Gayo Lues 18,87 persen, Pidie 18,79 persen, Bener Meriah 18,39 persen, Simeulue 18,37 persen, Aceh Barat 17,93 persen, Nagan Raya 17,38 persen, dan Aceh Utara 16,86 persen.

Tingginya angka kemiskinan di beberapa kabupaten tersebut menunjukkan indikasi bahwa pembangunan di Aceh belum merata. Beberapa daerah seperti Aceh Singkil, Gayo Lues, Bener Meriah dan Simeulue yang salah satunya merupakan daerah terluar masih tertinggal dibandingkan daerah lainnya. Letak beberapa kabupaten ini yang jauh dari ibukota provinsi sepertinya membuat akses terhadap pembangunan menjadi terhambat, sehingga pemerintah provinsi perlu memberikan perhatian khusus pada daerah-daerah ini agar pembangunan dapat menjangkau seluruh pelosok Aceh.

Di sisi lain, tingginya angka kemiskinan di Pidie cukup mengejutkan mengingat masyarakat Pidie dikenal sebagai pedagang tangguh yang memiliki basis pertanian yang kuat dan letaknya yang berdekatan dengan ibukota Provinsi Aceh, yaitu Banda Aceh. Jika melihat basis keunggulan keberadaan lokasi, seharusnya Pidie bisa memanfaatkan akses kedekatan dengan ibukota provinsi untuk mengembangkan perekonomian daerah. Namun faktanya, Pidie justru menempati peringkat ketiga kabupaten termiskin di Aceh. Hal ini mengindikasikan ada masalah mendasar pada kebijakan pembangunan ekonomi di Pidie yang perlu ditelusuri lebih lanjut.

Lain lagi situasi di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya yang tengah gencar melakukan industrialisasi di sektor pertambangan, perkebunan dan energi, namun angka kemiskinan di dua kabupaten ini ternyata masih cukup tinggi. Banyaknya perusahaan tambang batubara dan tambang lainnya, pabrik kelapa sawit, dan PLTU, seharusnya mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dua kabupaten ini. Namun faktanya hal itu belum terjadi. Sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap kontribusi industri ekstraktif dan perkebunan terhadap pendapatan daerah (PAD), serapan tenaga kerja lokal, serta kebijakan pemerataan hasil pembangunan di dua kabupaten tersebut. Jika terbukti APBD kedua kabupaten meningkat tajam akibat sumbangan bagi hasil dan pajak industri namun angka kemiskinan tetap tinggi, berarti ada ketimpangan dalam pembagian manfaat dan distribusi pembangunan oleh pemerintah daerah di dua kabupaten tersebut.

Tentunya, selain persoalan ketimpangan pembangunan antar wilayah, beberapa faktor lain juga memiliki indikasi untuk berkontribusi terhadap tingginya angka kemiskinan di Aceh, yaitu:

Pertama, yaitu kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Tingkat pendidikan dan keterampilan sebagian besar penduduk di pedesaan masih minim sehingga sulit bersaing di pasar kerja.

Kedua, minimnya lapangan kerja di sektor formal. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor informal dengan pendapatan tidak menentu.

Ketiga, belum optimalnya sektor pertanian dan perikanan sebagai tulang punggung perekonomian Aceh. Produktivitas kedua sektor utama ini masih sangat rendah akibat keterbatasan modal, teknologi, dan akses pasar, padahal kedua sektor ini mencakup lebih 50% populasi masyarakat Aceh.

Keempat, lunturnya budaya kewirausahaan di kalangan generasi muda. Banyak pemuda Aceh yang mengharapkan menjadi PNS dan enggan berwirausaha sehingga menyulitkan penyerapan tenaga kerja.

Kelima, kurangnya dukungan pembiayaan perbankan terhadap UMKM. Akses kredit dan permodalan bagi pelaku usaha mikro kecil sangat terbatas, yang diakibatkan oleh sulitnya persyaratan administrasi sehingga kredit seperti KUR yang terealisasi di Aceh hanya sebagian dari skema penganggaran yang disediakan oleh Pemerintah Pusat.

Keenam, daya beli masyarakat yang rendah akibat Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh yang masih di bawah rata-rata nasional, sehingga daya beli yang rendah berimbas pada lesunya roda perekonomian Aceh.

Secara keseluruhan, masih tingginya angka kemiskinan di sejumlah kabupaten di Aceh menunjukkan bahwa pembangunan belum merata dan belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah Aceh perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pembangunan selama ini guna merumuskan langkah-langkah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di seluruh kabupaten/kota. Pembangunan yang adil dan merata harus menjadi komitmen bersama Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat demi kesejahteraan rakyat Aceh.

Untuk itu, berbasis uraian di atas, Pemerintah Aceh perlu menyusun strategi pengentasan kemiskinan terpadu yang meliputi peningkatan mutu pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pengembangan sektor basis usaha, peningkatan kewirausahaan dan akses pembiayaan UMKM yang dipermudah, peningkatan daya beli melalui penyesuaian UMP, serta afirmasi khusus bagi daerah tertinggal. Dengan strategi komprehensif tersebut diharapkan angka kemiskinan di Aceh dapat diturunkan secara signifikan dalam waktu yang tidak begitu lama.

Jabal Ali Husin Sab danT. Muda Bentara M.Han

Saman Strategic Indonesia

Tags: AcehAceh Baratkabupaten di acehKemiskinankesenjanganNagan RayapembangunanPemerintah Acehpidie
ShareTweetSend

Related Posts

Bupati Aceh Utara Jajaki Kolaborasi Digital dengan Google Indonesia
Regional

Bupati Aceh Utara Jajaki Kolaborasi Digital dengan Google Indonesia

July 5, 2025
Bupati Aceh Utara Temui Mensos, Bahas Program Peningkatan Kesejahteraan
Regional

Bupati Aceh Utara Temui Mensos, Bahas Program Peningkatan Kesejahteraan

July 5, 2025
Bupati Ayah Wa Hadiri Audiensi Nasional BKN Bahas Reformasi Kepegawaian dan Formasi PPPK
Regional

Bupati Ayah Wa Hadiri Audiensi Nasional BKN Bahas Reformasi Kepegawaian dan Formasi PPPK

July 4, 2025
Pertambangan di Aceh Sumbang 2 Triliun untuk Kas Negara
Regional

Pertambangan di Aceh Sumbang 2 Triliun untuk Kas Negara

July 4, 2025
KSAD: Pengelolaan Tanah Blang Padang Berdasarkan Surat Kemenkeu
Regional

KSAD: Pengelolaan Tanah Blang Padang Berdasarkan Surat Kemenkeu

July 3, 2025
Performa Gibran dan Ekspektasi Publik
Laporan dan Analisis

Performa Gibran dan Ekspektasi Publik

July 3, 2025
Next Post

Nezar Patria dan Harapan Anak Muda Aceh

Ketua DPD Demokrat Aceh Target Peroleh 13 Kursi DPRA dan 78 Kursi DPRK 

Recommended Stories

AHY Kritisi Perppu Ciptaker: Hukum dibentuk untuk melayani kepentingan rakyat, bukan elite

January 2, 2023

Jokowi minta semua pihak tunggu soal reshuffle

January 24, 2023
Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pertamina 285 Triliun, Siapa Dia?

Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pertamina 285 Triliun, Siapa Dia?

July 11, 2025

Popular Stories

  • Tanah Wakaf Tidak Boleh Dikuasai Negara.

    Tanah Wakaf Tidak Boleh Dikuasai Negara (Suara dari Blang Padang untuk Keadilan Syariat)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Riza Chalid Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pertamina 285 Triliun, Siapa Dia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kedai Kopi Pertama di Aceh: Antara Pengaruh Ottoman dan Budaya Perantauan Tionghoa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Golkar Institute Dukung Penuh Diskresi Ketum Golkar untuk Bustami Hamzah: Musda Aceh adalah Keniscayaan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Perkebunan Karet di Aceh Timur Masa Kolonial Tahun 1907-1939

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • All Groups
  • Default User Group
  • Forgot Password
  • Home
  • Kontak
  • Login
  • My Profile
  • Redaksi
  • Registration
  • Search Users
  • Sitemap
  • Submit New Blog Post
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • User Blogs
  • Pedoman Media Siber
Email: tinjauan.id@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Dunia
  • Nasional
  • Regional
  • Politik
  • Opini
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?