Hadirnya BPR Syariah Mustaqim dalam pembiayaan sektor pertanian adalah terobosan yang diambil untuk memberikan layanan perbankan kepada masyarakat secara inklusif.
BANDA ACEH – Berdasarkan data BPR Syariah Mustaqim, sektor usaha yang paling banyak menerima pembiayaan di tahun 2025 adalah sektor perdagangan. Terjadi pertumbuhan pembiayaan di sektor perdagangan sebesar 29,95 persen dengan angka Rp85,763 Miliar.
Sektor perdagangan menjadi sektor usaha yang paling banyak mengakses pembiayaan bank ini.
Selain di sektor perdagangan, BPR Syariah Mustaqim turut berperan dalam memberikan layanan pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor pertanian.
Sektor pertanian menjadi sektor usaha kedua terbanyak mengakses pembiayaan BPR Syariah Mustaqim dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp39 Miliar di tahun 2025.
Dirut BPR Syariah Mustaqim, Raisul Mukhlis menjelaskan, sistem pembiayaan di sektor pertanian menggunakan sistem Grace Period, artinya petani yang mengakses pembiayaan baru membayar pinjamannya setelah panen. Mereka tidak dibebankan pembayaran pinjaman setiap bulan, Jumat, (19/9/2025) di Banda Aceh.
Sistem pembiayaan pertanian juga menerapkan sistem tanggung renteng. Pembiayaan diakses oleh kelompok tani yang terdiri dari lima orang petani. Tanggung jawab pembiayaan dibebankan secara kolektif. Kelompok tani cukup melampirkan surat rekomendasi dari Geuchik dan bukti tanda kepemilikan lahan.
Raisul Mukhlis menjelaskan, “selama ini petani adalah pelaku usaha yang paling sulit mengakses layanan pembiayaan di lembaga keuangan konvensional. Bank Mustaqim hadir untuk membantu para petani dalam mengembangkan usahanya.”
Hadirnya BPR Syariah Mustaqim dalam pembiayaan sektor pertanian adalah terobosan yang diambil untuk memberikan layanan perbankan kepada masyarakat secara inklusif. Mengingat sektor pertanian adalah sektor usaha yang paling dominan di Aceh.
“Hadirnya pembiayaan sektor pertanian diharapkan mampu mengembangkan sektor pertanian secara khusus, dan perekonomian Aceh secara umum,” pungkas Raisul.
Discussion about this post