Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Global
  • Politik
    • Nasional
    • Regional
    • Daerah
  • Ekonomi
  • Opini
  • Sejarah
  • Liputan Khusus
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
No Result
View All Result
Strategis dan Mencerahkan!
No Result
View All Result
Home Pojok Ekraf

Atri dan Kerajinan Bambu Aceh yang Menembus Pasar Ekspor

TINJAUAN ID by TINJAUAN ID
November 21, 2025
Reading Time: 2 mins read
0
Atri dan Kerajinan Bambu Aceh yang Menembus Pasar Ekspor

Attriani, pemilik usaha Atri kerajinan bambu , memamerkan sejumlah produk buatannya dalam sebuah pameran ekonomi kreatif di Banda Aceh.

Keterampilan turun-temurun itu kini berkembang menjadi usaha kerajinan bambu berskala besar. Atri memproduksi berbagai jenis anyaman, mulai dari tudung saji, keranjang, tampi, caping, tempat buah, hingga aksesori rumah tangga.

BANDA ACEH – Di sebuah rumah produksi sederhana di Gampong Lambaro Seubun, Kec. Lhoknga, Aceh Besar, tangan Attriani atau Atri (43) tampak cekatan menata bilah-bilah bambu yang baru selesai diraut.

Setiap helai bambu itu disusun perlahan, saling mengunci membentuk anyaman yang rapi. Kemahiran itu bukan hal baru bagi Atri. Sejak kecil, ia sudah terbiasa duduk di samping ibunya, Ainul Mardhiah, seorang perajin bambu di kampung itu.

“Dulu cuma lihat ibu menganyam. Lama-lama ikut bantu, dari situlah saya belajar,” kenangnya.

Keterampilan turun-temurun itu kini berkembang menjadi usaha kerajinan bambu berskala besar. Atri memproduksi berbagai jenis anyaman, mulai dari tudung saji, keranjang, tampi, caping, tempat buah, hingga aksesori rumah tangga. Semua produk dikerjakan secara manual oleh para perajin yang ia bina.

Atri sedang mengerjakan pembuatan kerajinan dengan sekelompok pengrajin.

Tembus Ekspor ke Thailand dan Malaysia

Usaha Atri mulai menembus pasar ekspor sejak 2023. Setiap tiga bulan sekali, ia mengirim sekitar 8.000 produk ke Thailand dan Malaysia. Produk-produk seperti tampi dan caping menjadi favorit karena dianggap kuat, rapi, dan bernilai estetika tinggi.

“Permintaan stabil. Mereka suka karena desainnya tradisional tapi tetap fungsional,” ujarnya.

Ekspor rutin itu membuat aktivitas produksi semakin padat. Hampir setiap hari, Atri menerima pesanan dari luar negeri maupun dari pasar lokal yang terus berkembang.

Libatkan Ratusan Perajin Lokal

Besarnya permintaan membuat Atri melibatkan lebih banyak warga sekitar. Dia mengatakan sekitar 600 perajin terlibat dalam proses produksi. Sebagian besar tenaga kerja adalah ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah.

Model kerja ini memberi ruang bagi mereka untuk tetap menjalankan peran domestik tanpa kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan tambahan.

“Ini usaha bersama. Banyak warga yang terbantu,” kata Atri.

Selain ekspor, pasar lokal juga menyerap banyak produk Atri. Ia pernah menerima pesanan hingga 200 keranjang dari toko ritel di Aceh. Produk-produknya juga dipasarkan melalui beberapa outlet tetap, seperti di Museum Tsunami Aceh, Lambaro Seubun, Kecamatan Lhoknga Aceh Besar dan Sentral Toko Dekranasda Aceh Besar.

Ia juga rutin mengikuti pameran UMKM yang digelar dinas terkait. Melalui pameran itu, produk bambu dari Lhoknga semakin dikenal sebagai kerajinan ramah lingkungan dan memiliki nilai estetika tinggi.

Mengajar di Lapas, Membuka Peluang Baru

Di luar kesibukan produksi, Atri tetap meluangkan waktu untuk berbagi keterampilan. Pada 1–6 Oktober lalu, ia menjadi instruktur pelatihan kerajinan bambu di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh. Selama enam hari, warga binaan dilatih mengolah bambu hingga menghasilkan produk bernilai jual.

“Tujuannya supaya saat keluar nanti mereka punya keterampilan baru yang bisa digunakan,” jelasnya.

Pelatihan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi Atri dalam memberdayakan masyarakat dan memperluas manfaat dari kerajinan tradisional.

Diganjar Penghargaan GeKrafs

Upaya Atri melestarikan tradisi dan menggerakkan ekonomi lokal mendapat apresiasi dari Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GeKrafs). Organisasi itu berkunjung langsung ke rumah produksinya dan memberikan penghargaan kategori Lifestyle Eco Friendly. Penghargaan diserahkan oleh Ketua DPW GeKrafs Aceh, Sunnyl Ikbal.

“Penghargaan itu jadi penyemangat bagi kami untuk terus mempertahankan kualitas,” kata Atri.

Bagi Atri, kerajinan bambu bukan sekadar usaha keluarga, tetapi bagian dari upaya menjaga warisan budaya sekaligus membuka peluang ekonomi bagi ratusan warga.

“Bambu itu sederhana, tapi kalau diolah dengan serius bisa jadi bernilai tinggi,” ujarnya. (*)

Tags: ekonomi kreatifkerajinan
ShareTweetSendShare

Related Posts

Geutanyo Parfum: Aroma Aceh yang Memikat Pasar Lokal dan Mancanegara
Pojok Ekraf

Geutanyo Parfum: Aroma Aceh yang Memikat Pasar Lokal dan Mancanegara

December 4, 2025
Aceh Berterima Kasih: Kemenkraf Hadirkan Serangkaian Program Kreatif
Pojok Ekraf

Aceh Berterima Kasih: Kemenkraf Hadirkan Serangkaian Program Kreatif

December 4, 2025
Aceh Street Food Festival 2025: Di Balik Setiap Rasa, Ada Cerita
Pojok Ekraf

Aceh Street Food Festival 2025: Di Balik Setiap Rasa, Ada Cerita

November 25, 2025
Kementerian Ekraf dan DPP JASA Hadirkan Tiktok Shop di Aceh Utara
Pojok Ekraf

Kementerian Ekraf dan DPP JASA Hadirkan Tiktok Shop di Aceh Utara

November 24, 2025
Cream Puff Maya Anzib, Dessert Premium yang Selalu Fresh dan Jadi Incaran di Banda Aceh
Pojok Ekraf

Cream Puff Maya Anzib, Dessert Premium yang Selalu Fresh dan Jadi Incaran di Banda Aceh

November 22, 2025
Ekonomi Kreatif Melesat, Kementerian Ekraf Raih Anugerah Penggerak Nusantara 2025
Pojok Ekraf

Ekonomi Kreatif Melesat, Kementerian Ekraf Raih Anugerah Penggerak Nusantara 2025

November 21, 2025
Next Post
Ekonomi Kreatif Melesat, Kementerian Ekraf Raih Anugerah Penggerak Nusantara 2025

Ekonomi Kreatif Melesat, Kementerian Ekraf Raih Anugerah Penggerak Nusantara 2025

Cream Puff Maya Anzib, Dessert Premium yang Selalu Fresh dan Jadi Incaran di Banda Aceh

Cream Puff Maya Anzib, Dessert Premium yang Selalu Fresh dan Jadi Incaran di Banda Aceh

Discussion about this post

Recommended Stories

Cream Puff Maya Anzib, Dessert Premium yang Selalu Fresh dan Jadi Incaran di Banda Aceh

Cream Puff Maya Anzib, Dessert Premium yang Selalu Fresh dan Jadi Incaran di Banda Aceh

November 22, 2025
BPR Syariah Mustaqim Catat Peningkatan Pembiayaan Hingga 100 Persen Selama Lima Tahun Terakhir

BPR Syariah Mustaqim Layani Pembiayaan di Sektor Pertanian

September 20, 2025
Merdeka Community Run Berlangsung Meriah

Merdeka Community Run Berlangsung Meriah

August 24, 2025

Popular Stories

  • Tingkat Pengangguran Usia Muda Tinggi, Indonesia Berjuang Ciptakan Lapangan Kerja

    Prabowo Segera Bentuk Tim Reformasi Polri, Bentuk Juga Komisi Investigasi Insiden Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji PPPK Aceh Macet Hampir 4 Bulan, Ribuan ASN Hidup dengan Utang Karena APBA-P Tak Kunjung Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Kosong tentang Ulama Dayah Adalah Opini yang Tak Perlu Ditulis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Kunjung Dapat Kerja di Aceh, Hendra Nekat Merantau ke Australia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Review Laporan Keuangan Bank Aceh Syariah (I) ; Triliunan Dana Diinvestasikan ke Luar Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • TINJAUAN.ID
  • Pedoman Media Siber
Email: redaksi.tinjauan@gmail.com

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

No Result
View All Result
  • TINJAUAN.ID
  • News
  • Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Politik
  • Opini
  • Sejarah
  • Editorial
  • Pojok Ekraf
  • Contact Us

© 2025 Tinjauan.ID - Strategis dan Mencerahkan!

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?